"Akhlak berkualitas adalah representasi dari ajaran Baginda Nabi Muhammad SAW kepada kita untuk menjadi umat pilihan yang rahmatan lil'alamin. Apa yang hendaknya kita lakukan ditengah kepungan krisis adab ini adalah dengan tetap menjadi beradab melalui kualitas akhlak yang kita pelajari dari sosok manusia terbaik sepanjang zaman, Rasullullah Muhammad SAW."
Baginda Nabi Muhammad SAW merupakan pribadi paling mulia yang pernah lahir di muka bumi ini. Akhlak yang beliau miliki adalah akhlak terbaik dan tiada bandingannya.Â
Tiada sekalipun terucap kata-kata tercela dari lisan beliau. Demikian pula perbuatan yang beliau tunjukkan senantiasa menjadi suri tauladan bagi siapapun.Â
Bahkan kepada seseorang yang berlaku amat buruk sekalipun kepada beliau, tiada pernah hal itu menciptakan sakit hati dan dendam. Cinta dan kasih sayang senantiasa memenuhi relung hati beliau dan hal itu benar-benar direpresentasikan dalam setiap sikap yang beliau tunjukkan.Â
Ketika seorang buta Yahudi senantiasa menghina dan mencaci makinya, perlakuan beliau justru membuat siapapun akan mengagumi keluarbiasaan akhlak beliau.Â
Ketika beliau dilempari batu hingga berdarah ataupun dilempari kotoran kala bermunajat di depan ka'bah, hati beliau masih terus berkenan untuk memaafkan.
Amarah malaikat sekalipun tak mampu untuk menggoyahkan betapa belas kasihnya sosok baginda nabi kepada umat yang mencintainya ataupun memusuhinya.
Lantas bagaimana mungkin sosok yang agung dengan segala keteladaannya itu kini dihina oleh sekumpulan orang yang mengatasnamakan kebebasan berpendapat? Apa salah baginda nabi kepada mereka? Pernahkah Rasullullah menyakiti atau terlebih menghina diri mereka? Tidak pernah.Â
Melihat penghinaan bertubi-tubi yang dilakukan oleh para intoleran itu apakah hanya akan membuat kita sebagai umat yang mencintainya diam saja? Tentu tidak.Â
Dan berbagai aksi kecaman hingga boikot yang dilakukan belakangan ini seperti ingin menunjukkan betapa pedulinya kaum muslimin terhadap kehormatan Rasul junjungan mereka.Â
Apakah kita harus membalas penghinaan terhadap nabi kita ini dengan cara yang sama seperti mereka? "Jika ada orang yang mencelamu dengan sesuatu yang dia mengetahui ada padamu, maka kamu jangan mencela dia dengan sesuatu yang kamu ketahui ada padanya."Â
Rasullullah mengajarkan kepada kita sikap yang demikian, sebuah keteladanan yang luar biasa. Sikap protes memang hendaknya dilakukan sebagai wujud ketidaksetujuan kita terhadap sikap para intoleran itu.Â
Namun mempertunjukkan kemuliaan akhlak layaknya yang beliau ajarkan adalah sebuah keharusan. Dan terbukti bahwa risalah yang Baginda Nabi Muhammad SAW sampaikan kepada kita ini telah mengetuk hati sebagai orang untuk berondong-bondong mengikutinya.Â
Di Prancis sendiri yang belakangan membikin geger jumlah pengikut Islam berkembang cukup pesat. Mengapa? Salah satunya karena risalah akhlak yang diterapkan oleh kaum muslim disana.
Kualitas akhlak inilah yang semestinya kita kedepankan seperti halnya baginda nabi lakukan dahulu saat masa-masa perjuangan menyebarkan risalah-Nya. Hal ini selaras dengan tujuan keberadaan beliau yaitu untuk memperbaiki akhlak manusia.Â
Sehingga sejengkel apapun kita terhadap perilaku para intoleran itu jangan sampai hal itu merenggut keberadaan akhlak pada diri kita. Justru kita harus semakin gencar mempertontontan akhlak yang berkualitas kepada semua orang.Â
Minimal pada lingkungan terdekat yang ada di sekitar kita. Jikalau melakukan demonstrasi, maka demonstrasi yang damai dan anti anarkis. Jikalau mengutarakan pendapat, maka lakukan dengan tutur kata yang patut.Â
Apabila ketidaksetujuan kita terhadap sesuatu membuat kita kehilangan akhlak maka sebenarnya kita sudah turut larut dalam provokasi yang dilakukan para intoleran itu. Hanya kualitas akhlaklah yang mampu membuat kita bertahan dalam keberadaban ditengah dunia yang semakin kehilangan adab ini.
Salam hangat,
Agil S Habib
Refferensi :
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H