Apabila pemahamannya adalah konspirasi terjadi pada sisi sebab musebab kemunculan COVID-19 maka hal itu seharusnya tidak menjadi alasan bagi seseorang untuk melanggar protokol kesehatan. Karena COVID-19 tetap ada biarpun kita meyakini penyebabnya sebagai sebuah konspirasi atau tidak. Mungkin kita tertarik untuk mencari tahu lebih jauh perihal konspirasi keberadaan COVID-19 itu. Tidak masalah. Hanya saja dengan tetap berlaku disiplin terhadap protokol kesehatan. Toh tidak ada ruginya untuk tetap menerapkan social distancing dalam kehidupan kita.
Salam hangat,
Agil S Habib
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H