Opsi lain semestinya turut menjadi pertimbangan seperti halnya yang rencanaya akan dilakukan oleh warga Amerika Serikat (AS) yang akan memilih kepala negaranya melalui surat suara yang dikirimkan via pos. Cara ini sepertinya lebih aman ketimbang para pemilih harus datang mengunjungi bilik suara yang diakses oleh banyak orang itu.
Sebenarnya semuanya tergantung pemerintah terkait apa dan bagaimana upaya yang akan ditempuh dalam menyukseskan gelaran pilkada serentak 2020 ini. Tolok ukur keberhasilan pelaksanaan pilkada bukan lagi sebatas kuantitas keterlibatan pemilih. Akan tetapi kini juga menyangkut keselamatan pemilih dari potensi terpapar COVID-19.Â
Apabila ada pemilik hak suara yang terinfeksi COVID-19 pasca menggunakan hak pilihnya ke tempat pemilihan maka itu menjadi pertanda bahwa pelaksanaan pilkada memiliki tingkat keberhasilan yang rendah. Sedangkan kualitas pelaksanaan pilkada yang rendah menjadi pertanda yang kurang baik bagi kualitas demokrasi secara keseluruhan.
Salam hangat,
Agil S Habib
Refferensi :
[1]; [2]; [3]; [4]; [5]; [6]; [7]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H