Mohon tunggu...
Agil Septiyan Habib
Agil Septiyan Habib Mohon Tunggu... Freelancer - Esais; Founder Growthmedia, dapat Dikunjungi di agilseptiyanhabib.com

Plan, Create, Inspire

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Bagaimana Cara "Planner" Memperbaiki Situasi?

22 September 2020   08:01 Diperbarui: 22 September 2020   08:08 432
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagaimanapun juga seorang planner tidak "bersentuhan" langsung dengan pekerjaan yang ia rencakan. Ada "penerjemah" yang menjalankan rencana tersebut dan lantas memberikan laporan atas hasil pekerjaannya. Berdasarkan laporan itulah seorang planner kemudian memutuskan tindakan selanjutnya. Apakah akan tetap dengan rencana awal atau mengubahnya.     

Seorang planner tidak bisa serta merta mengubah rencana awal apabila tidak mendapatkan feedback atas suatu kondisi. Karena informasi atau data akan senantiasa menjadi rujukan planner dalam melangkah. Meskipun begitu tidak menutup kemungkinan ada unsur naluriah yang juga dibutuhkan pada situasi-situasi khusus. Dan umumnya naluri itu terbentu seiring dengan pengalaman selama menjalankan peran sebagai seorang planner.

Bisa dibilang kalau sebenarnya planner itu tidak menuntaskan masalah dari sebuah pekerjaan yang hendak dituntaskan. Hal itu adalah sebuah tugas kolektif yang mana planner hanyalah sebagian dari pemilik peran didalamnya. Planner hanya bisa berkontribusi dan memberikan masukan pertimbangan dengan berbagai skenario kemungkinan. Karena pada esensinya koordinasi, kerja sama, dan interaksi antar linilah yang paling berperan atas hal itu.

Salam hangat,

Agil S Habib

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun