Tidak ada Makan Siang Gratis, akan selalu ada kemungkinan bahwa kita harus membayar atas kebaikan yang kita terima dari orang lain. Untuk mengembangkan sebuah vaksin tentu butuh sumber daya yang tida sedikit.Â
Untuk melakukan tahap awal pengembangan hingga uji klinis tahap kedua hal itu pastilah menelan biaya besar. Lalu apakah hasil kerja keras itu akan diberikan begitu saja secara gratis? Tentu tidak. Kemungkinan besar pada akhirnya kita tetap harus membayar untuk itu. Dan kemungkinan juga harganya tidak murah.
Murah atau mahal tidak selalu tentang uang. Ada hal lain yang lebih dari itu. Oleh karenanya mengapa sangat penting untuk menjadi sebuah bangsa yang memiliki kompetensi tinggi di berbagai bidang. Teknologi, sains, ekonomi, dan lain sebagainya.Â
Sebagai contoh, China dilanda pandemi COVID-19 dalam rentang waktu yang tidak jauh berbeda dengan Indonesia. Akan tetapi mereka sudah mencapai tahap akhir penyiapan vaksin, dan sebentar lagi siap memproduksi masal. Sangat berbeda dengan vaksin rintisan lokal yang kemungkinan besar baru akan siap pada tahun 2022 mendatang.Â
Kita ketinggalan sangat jauh. Tidakkah ini menyadarkan kita bahwa ada banyak hal penting di bangsa ini yang butuh perhatian kita bersama. Bukan melulu berbicara politik dan politik. Masih ada aspek pendukung lain bagi sebuah bangsa untuk membuat dirinya diakui di mata dunia.Â
Dan sayangnya untuk musibah pandemi ini kita masih harus mengandalkan belas kasih dari bangsa lain. Tentunya dengan segala kemungkinan akibatnya.
Salam hangat,
Agil S HabibÂ
Refferensi:Â [1]; [2]; [3]; [4]; [5]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H