Seorang pemimpin besar umumnya memiliki kebiasaan untuk menyendiri. Bukan demi menghindari keramaian atau menjauh dari orang lain, melainkan memberi kesempatan untuk menyelami pemahaman terhadap sesuatu secara lebih mendalam. Minimal untuk mengenal diri sendiri. Selain itu, meluangkan waktu untuk sendiri juga bermanfaat untuk berfikir jernih dalam meninjau setiap urusan.Â
Terkadang kita cenderung mudah terlarut oleh keramaian sehingga setiap keputusan yang diambil pun cenderung tidak murni dari pertimbangan matang diri kita sendiri. Orang-orang hebat seperti Soekarno, Gandhi, dan Nabi Muhammad SAW memiliki kebiasaan untuk menyendiri. Dan kita yang ingin meniru kepemimpinan hebat dari orang-orang besar itu hendaknya mengikuti beberapa hal yang menjadi kebiasaan positifnya.
Pemimpin yang hebat itu bukan dilahirkan, tapi dibentuk dan diupayakan dengan mendasarkannya pada beberapa prinsip kepemimpinan yang sudah terbukti ampuh dimasa lampau.Â
Siapa yang tidak mau berada dalam naungan pemimpin kharismatik? Siapa yang tidak ingin menjadi pemimpin yang dicintai pengikutnya?Â
Meskipun tidak bisa dipungkiri bahwa tidak mungkin semua orang menyukai kita, tapi setidaknya kita sudah berupaya untuk menjadi versi terbaik diri kita sebagai seorang pemimpin. Biarpun bukan dalam kapasitas memimpin suatu komunitas besar, minimal kita menjadi pemimpin atas diri kita dan juga keluarga kita.Â
Suasana yang dihadirkan oleh para pemimpin dengan sikap-sikap semacam ini akan menciptakan suasana nyaman, senyaman saat kita berada di hotel bintang lima. Bukankah terasa menyenangkan tatkala kita berada dalam suasana harmoni ketika kepemimpinan yang ada bisa menaungi kita serta menghadirkan suasana penuh kehangatan?
Salam hangat,
Agil S HabibÂ