Dan semestinya hal itu untuk rakyat, bukan untuk "bancakan" para pejabat daerah. Dengan demikian secara esensi uang tersebut seharusnya memang kembali kepada rakyat.
Menggugah kreativitas warga negara untuk menanggulangi dampak pandemi adalah hal yang baik untuk dilakukan. Hal ini bisa dibilang sebagai upaya kreatif pemerintah. Namun apakah upaya itu sepadan dengan hasilnya atau justru berakhir dengan kegagalan itulah yang harus dibuktikan.Â
Biarpun terkesan remeh, jikalau niatan program dimaksudkan untuk sesuatu yang besar maka tentu hal itu harus dilakukan dengan sepenuh hati. Pemerintah pusat jangan hanya bisa memperhatikan dari jauh tanpa tahu realitas di lapangan. Kompetisi video bukanlah akhir dari langkah kreatif, demikian juga "produk" karya video yang dihasilkan.Â
Seberapa efektif hasil karya itu mengubah masyarakat adalah poin pentingnya. Jangan sampai uang sebesar itu menguap sia-sia untuk sesuatu hal yang tidak berdaya guna samasekali.Â
Dan dalam hal ini daerah-daerah yang memenangi lomba harus bertanggung jawab penuh atas kemenangannya. Uangnya dipakai untuk rakyat, bukan sebagai kesempatan untuk bersenang-senang apalagi memperkaya diri sendiri.
Ketimbang terus menerus meributkan sesuatu, mari sama-sama menunjukkan langkah konstruktif untuk memperbaiki situasi bangsa ini. Kita boleh berbeda pandangan, berselisih paham, atau kontra kebijakan.Â
Paling tidak berilah kesempatan pada yang memegang mandat untuk menunjukkan bukti nyata keberhasilannya. Dengan data valid dan fakta yang tak terbantahkan.Â
Apabila ternyata mereka gagal, maka harus berlapang dada menerima masukan dari yang lain. Bertanggungjawab dengan ketetapan yang sudah dibuat.. Siap?
Salam hangat,
Agil S HabibÂ
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI