Mohon tunggu...
Agil Septiyan Habib
Agil Septiyan Habib Mohon Tunggu... Freelancer - Esais; Founder Planmaker99, dapat Dikunjungi di agilseptiyanhabib.com

Think Different, Create Excellent

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Lomba Video "New Normal", Menguji Kreativitas Tangkal Pandemi

25 Juni 2020   11:38 Diperbarui: 25 Juni 2020   11:35 205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar : beritabaik.id

Dan semestinya hal itu untuk rakyat, bukan untuk "bancakan" para pejabat daerah. Dengan demikian secara esensi uang tersebut seharusnya memang kembali kepada rakyat.

Menggugah kreativitas warga negara untuk menanggulangi dampak pandemi adalah hal yang baik untuk dilakukan. Hal ini bisa dibilang sebagai upaya kreatif pemerintah. Namun apakah upaya itu sepadan dengan hasilnya atau justru berakhir dengan kegagalan itulah yang harus dibuktikan. 

Biarpun terkesan remeh, jikalau niatan program dimaksudkan untuk sesuatu yang besar maka tentu hal itu harus dilakukan dengan sepenuh hati. Pemerintah pusat jangan hanya bisa memperhatikan dari jauh tanpa tahu realitas di lapangan. Kompetisi video bukanlah akhir dari langkah kreatif, demikian juga "produk" karya video yang dihasilkan. 

Seberapa efektif hasil karya itu mengubah masyarakat adalah poin pentingnya. Jangan sampai uang sebesar itu menguap sia-sia untuk sesuatu hal yang tidak berdaya guna samasekali. 

Dan dalam hal ini daerah-daerah yang memenangi lomba harus bertanggung jawab penuh atas kemenangannya. Uangnya dipakai untuk rakyat, bukan sebagai kesempatan untuk bersenang-senang apalagi memperkaya diri sendiri.

Ketimbang terus menerus meributkan sesuatu, mari sama-sama menunjukkan langkah konstruktif untuk memperbaiki situasi bangsa ini. Kita boleh berbeda pandangan, berselisih paham, atau kontra kebijakan. 

Paling tidak berilah kesempatan pada yang memegang mandat untuk menunjukkan bukti nyata keberhasilannya. Dengan data valid dan fakta yang tak terbantahkan. 

Apabila ternyata mereka gagal, maka harus berlapang dada menerima masukan dari yang lain. Bertanggungjawab dengan ketetapan yang sudah dibuat.. Siap?

Salam hangat,
Agil S Habib 

Refferensi: [1]; [2]; [3]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun