Mohon tunggu...
Agil Septiyan Habib
Agil Septiyan Habib Mohon Tunggu... Freelancer - Esais; Founder Growthmedia, dapat Dikunjungi di agilseptiyanhabib.com

Plan, Create, Inspire

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Menyoal Nasib Gedung Sekolah di Kala Pandemi

25 Juni 2020   06:41 Diperbarui: 25 Juni 2020   06:40 319
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi kondisi gedung sekolah | Sumber gambar : www.tribunnews.com / Antara /Asep Faturahman

Terutama untuk kategori pendidikan sekolah dasar hingga sekolah menengah. Bagaimanapun juga pendidikan tidaklah sebatas pada upaya untuk menyampaikan materi demi materi, melainkan juga tentang ajaran tentang karakter, budi pekerti, kekeluargaan, dan beberapa aspek lain yang lebih optimal disampaikan secara langsung ketimbang memanfaatkan teknologi digital. Minimal untuk saat ini, karena bisa jadi suatu hari kelak akan ada teknologi digital yang benar-benar memfasilitasi upaya itu.

Kondusivitas aktivitas belajar mengajar dan atmosfer pembelajaran untuk saat ini masih lebih terasa kala melakukannya di gedung khusus sekolah daripada di rumah masing-masing. Meski mungkin penilaian ini terkesan subjektif karena kebiasaan kita selama ini. Hanya saja memang dunia digital masih belum memberikan solusi optimal terhadap sisi "sensitif" pada diri kita. Untuk aspek intelektual rasanya tidak jauh berbeda antara pendidikan virtual dengan tatap muka secara langsung. 

Masalahnya hanya pada sisi emosi. Sehingga pembelajaran jarak jauh bisa dikatakan hanyalah solusi sementara terkait kondisi pandemi. Saat semua berangsur normal, atau minimal new normal, pendidikan harus dikembalikan lagi ke tempatnya semula. Yaitu ke gedung-gedung sekolah. Oleh karena itu, penting sekali bagi kita untuk merawat dan memastikan kondisi gedung-gedung sekolah tatap terjaga. Jangan sampai makin bertambah jumlah ruang kelas yang rusak atau gedung yang tidak layak huni. Pertanyaannya sekarang, siapa yang harus mengemban tanggung jawab itu?

Salam hangat,

Agil S Habib 

Refferensi :

[1]; [2]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun