Mohon tunggu...
Agil Septiyan Habib
Agil Septiyan Habib Mohon Tunggu... Freelancer - Esais; Founder Growthmedia, dapat Dikunjungi di agilseptiyanhabib.com

Plan, Create, Inspire

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Fadli Zon "Tampar" Jokowi dengan Sebutan "Duta Mal Indonesia"?

27 Mei 2020   07:04 Diperbarui: 27 Mei 2020   07:12 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Akan terasa aneh apabila mal dibuka tetapi masjid ditutup. Akan terasa aneh jikalau orang-orang dibebaskan menonton bioskop dan menikmati hibuarn di mal tapi dibatasi menunaikan aktivitas ibadah didalam masjid. Pemerintah boleh berdalih bahwa perekonomian penting untuk diprioritaskan, hanya saja mereka juga mesti memiliki kepekaan terhadap situasi sosial yang berkembang di masyarakat. 

Apabila "new normal" siap diterapkan pada tempat seperti mal, maka hal itu juga harus diberlakukan juga pada aspek yang lain. Mengedepankan argumentasi "pilot project" juga kurang tepat apabila rumah ibadah dinomorduakan. Mengapa mal dulu yang dibuka? Mengapa bukan masjid atau rumah ibadah yang dibuka?

Salam hangat,

Agil S Habib 

Refferensi :

[1]; [2]; [3]; [4]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun