Jumlah korban terinfeksi COVID-19 di Indonesia per pagi ini (28/04) sudah mencapai 9.096 kasus terkonfirmasi. Berbeda jauh memang jumlahnya dengan kasus di AS dan juga Vietnam.Â
Namun dalam hal ini kita akan berkiblat kemana terkait upaya mengakhiri pandemi ini. Apakah akan menyepelekan dan terkesan cuek seperti halnya warga AS, atau disiplin menjalani aturan sebagaimana yang dilakukan orang-orang Vietnam.Â
Konsekuensi dari kedua sikap ini jelas. Yang pertama, jumlah korban mencapai jutaan dan puluhan ribu kematian. Sedangkan yang lain nihil angka kematian. Kedisiplinan membuat kita tetap hidup.
Hingga saat ini di Indonesia masih paling bermasalah dengan aspek kedisiplinan ini. Selama periode Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sudah cukup banyak pelanggar yang mendapatkan teguran.Â
Mulai dari tidak memakai masker hingga aktivitas berkumpul dalam jumlah besar. Kalau boleh dibilang, ada beberapa hal yang melatarbelakangi hal ini terjadi misalnya kondisi sosial ekonomi dan juga budaya.Â
Tidak bisa dipungkiri bahwa aspek ekonomi seringkali menjadi pemicu pelanggaran. "Menerobos" lintas batas wilayah PSBB karena tempat kerja berada disana, dan mau tidak mau harus dilakukan mengingat roda ekonomi harus tetap berjalan.
Namun selain alasan tersebut sebenarnya lebih banyak alasan yang "mirip" dengan yang terjadi di AS. Lebih cenderung cuek dan meremehkan. Hal-hal semacam inilah yang mesti diperhatikan.Â
Bagaimana supaya setiap orang lebih peduli terhadap kesehatan dirinya dan juga orang lain. Apalagi COVID-19 sudah "berdomisili" di Indonesia sudah cukup lama.Â
Apakah kita akan biarpan ia terus bersantai disini ataukah ingin segera kita usir? Eksekusinya tergantung sikap kita sebagai orang Indonesia. Menjadi cuek seperti "American" atau bersikap disiplin seperti "Vietnamese". Pilihannya ada di tangan kita.
Salam hangat,
Agil S HabibÂ