Ramadhan tahun ini memang akan terasa berbeda dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Terutama akibat pandemi Covid-19 yang tengah melanda Indonesia serta hampir seluruh negara lain di dunia.
Menjalani ibadah Ramadan serasa ada yang kurang. Tidak bisa menunaikan sholat tarawih berjamaah di masjid, tidak bisa mengadakan aktivitas buka bersama, tidak diperkenankan beri'tikaf, tidak bisa berkeliling kampung untuk membangunkan orang sahur, mengadakan sahur on the road, dan lain sebagainya.
Suara bunyi petasan pun barangkali akan jarang terdengar atau bahkan menghilang sama sekali. Akan tetapi semua hal itu sebenarnya tidak akan pernah bisa merenggut kebahagiaan kita dalam menyambut bulan suci nan mulia ini. Ada cukup banyak alasan bagi umat Islam untuk tetap menyambut dengan gembira Ramadan kali ini.
Nilai Ibadah Ekstra
Meski tidak bisa menunaikan sholat tarawih berjamaah di masjid, tidak bisa beri'tikaf, atau tidak bisa bersantap buka puasa bersama dalam suatu komunitas besar hal itu sebenarnya tidak berimbas sama sekali terhadap nilai ibadah kita.
Pahala kita akan tetap utuh tanpa "terinfeksi" Covid-19. Sholat tarawih di rumah masih sama afdhol-nya dengan di masjid. Bersantap buka puasa bersama keluarga bahkan nikmatnya jauh mengalahkan aktivitas bukber manapun.
Sholat fardhu berjamaah yang memang idealnya dilakukan di masjid tetap mendapatkan keutamaan serupa meski dilakukan bersama keluarga di rumah. Paling tidak selama masa pandemi seperti sekarang. Karena bagaimanapun juga pandemi Covid-19 terjadi juga atas izin-Nya.
Ramadan adalah bulan mulia yang juga dianugerahkan Allah SWT kepada hamba-Nya. Tidak akan ada kontradiksi di antara keduanya. Dalam Ramadan kali ini bisa jadi sebenarnya kita tengah mendapatkan kesempatan pahala ekstra. Yaitu bersabar menyikapi pandemi.
Bersabar adalah bagian dari ibadah. Dan sudah tentu ibadah selama periode bulan suci Ramadan akan diganjar dengan berlipat ganda. Right?
Menghemat Isi Kantong
Selama bertahun-tahun Ramadan cenderung memiliki satu sisi "negatif" yang hampir selalu berulang setiap waktu. Apalagi kalau bukan kecenderungan untuk berperilaku lebih konsumtif.
Puasa yang harusnya lebih menghemat uang makan malah berlaku sebaliknya. Ingin menyantap hidangan lebih nikmat dari biasanya, mengadakan bukber bersama rekan sejawat, berbelanja pakaian baru, dan lain sebagainya.
Setiap hari menu buka puasa ingin selalu berganti, dan itu biasanya yang enak-enak dan lebih mewah dibanding hari-hari biasa. Bukber hampir dilakukan berulang kali selama kurun waktu bulan suci Ramadan. Bisa lebih dari sekali. Dan normalnya aktivitas bukber dilakukan di tempat-tempat makan yang harganya tidak murah. Akibatnya pos pengeluaran pun akan membengkak dibandingkan bulan-bulan biasa.
Seiring kondisi pandemi Covid-19 yang sekarang terjadi, semua kebiasaan bukber itu sejenak harus dilupakan. Meski kebiasaan menyantap hidangan yang lebih mewah belum tentu sepenuhnya berkurang.
Akan tetapi seiring situasi ekonomi yang juga terdampak, mau tidak mau hal itu akan secara perlahan mempengaruhi cara kita mengatur biaya konsumsi harian. Paling tidak selama Ramadhan.
Ramadhan yang sederhana tidak akan menghilangkan makna Ramadhan itu sendiri. Karena dalam hidangan yang sederhana sekalipun, nikmat berbuka puasa akan mengalahkan menu makanan macam apapun.
Lebih Fokus Menjalankan Ibadah
Ramadan adalah tentang ibadah. Jikalau memaknai Ramadan di luar hal ini maka siapapun akan merasa Ramadan kali ini akan terasa hambar.
Sebaliknya, mereka yang sudah memiliki pemahaman yang tepat justru akan lebih fokus menunaikan rangkaian ibadah demi ibadah. Tidak perlu risau terganggu ajakan bukber teman sehingga melalaikan sholat tarawih dan tadarus Al-Quran.
Tidak perlu khawatir kehilangan momen Lailatul Qadar karena terlalu sibuk bereuni dengan kawan lama selama periode Ramadan. Cukup di rumah dan menunaikan ibadah.
Bagi sebagian yang lain, keberadaan pandemi Covid-19 adalah saat terbaik untuk mendekatkan diri kepada-Nya. Memasrahkan segala urusan kepada-Nya.
Dalam bulan penuh berkah kita mesti yakin bahwa Allah SWT tidak akan pernah membuat sedih hamba-Nya. Inilah bulan suci yang diperuntukkan kepada kita. Bulan dengan segala jenis keutamaan yang tidak ada di bulan-bulan yang lain. Semakin fokus menajalankan ibadah di bulan suci ini, maka itu semakin baik.
Mari kita nikmati momen kedatangan tamu istimewa bulan suci Ramadhan tahun ini dengan jamuan yang terbaik. Selamat menunaikan ibadah puasa. Marhaban ya Ramadhan.
Salam hangat,
Agil S HabibÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H