Mohon tunggu...
Agil Septiyan Habib
Agil Septiyan Habib Mohon Tunggu... Freelancer - Esais; Founder Growthmedia, dapat Dikunjungi di agilseptiyanhabib.com

Plan, Create, Inspire

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Awal Ramadhan 2020 Ditentukan Tanpa Sidang Isbat?

20 April 2020   07:03 Diperbarui: 20 April 2020   07:07 1597
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sidang Isbat Penentuan Awal Ramadhan | Sumber gambar : nusantara.rmol.id

Seiring dengan pandemi virus vorona COVID-19 yang masih terus mengganas hingga saat ini, aktivitas yang melibatkan sekumpulan orang dalam jumlah besar sangatlah dihindari. 

Apakah ini artinya Sidang Isbat yang menghadirkan segenap elemen untuk berunding dalam satu ruangan yang sama juga akan dihilangkan? Social distancing, physical distancing. 

Lalu bagaimana awal Ramadhan ditetapkan pada tahun 2020 ini? Apakah pemerintah akan langsung mengikuti hasil perhitungan Hisab ormas Muhammadiyah yang menyatakan tanggal 24 April 2020 sebagai awal Ramadhan?

Dirjen Bimas Islam Kemenag RI, Kamaruddin Amin, menyatakan bahwa Sidang Isbat penentuan awal Ramadhan akan tetap dilaksanakan mesti berada dalam situasi pandemi COVID-19. 

Dalam pernyataannya, Kemenag akan tetap melaksanakan Sidang Isbat pada tanggal 23 April 2020 nanti dengan protokol saat pandemi. Pantauan hilal yang menjadi dasar rujukan utama akan tetap dilakukan di berbagai titik dengan ketentuan dibatasi maksimal 10 orang serta senantiasa menjaga jarak fisik. 

Semua peserta yang terlibat harus diukur suhu tubuhnya serta tetap menggunakan masker. Selain itu, pengoperasian beberapa alat bantu seperti teleskop hanya diizinkan untuk satu orang petugas saja. Tidak boleh bergantian. Pasca dipergunakan, alat-alat tersebut juga akan disterilkan kembali menggunakan cairan disinfektan.

Biarpun di tengah situasi pandemi virus, Sidang Isbat akan tetap berjalan. Meski mungkin suasanannya akan jauh berbeda dibanding sebelumnya. Sidang Isbat sepertinya tidak akan dilakukan dengan cara yang biasa. Jumlah pesertanya barangkali akan jauh lebih sedikit. 

Kursi-kursi untuk duduk peserta mungkin akan dijeda satu sama lain. Lebih ekstrem lagi bisa jadi sidang akan dilakukan via video conference. Apapun caranya, 

Sidang Isbat akan tetap dilakukan. Setidaknya hal itu akan tetap menjaga ke-afdhol-an penentuan awal Ramdhan sebagaimana tahun-tahun sebelumnya.

Menikmati Ramadhan

Suasana Ramadhan kali ini kemungkinan besar memang akan sangat berbeda dengan yang dulu-dulu kita rasakan. Akan tetapi, Ramadhan akan tetap menjadi Ramadhan. Kemuliaannya tidak akan berkurang sedikitpun hanya karena adanya pandemi COVID-19. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun