Mohon tunggu...
Agil Septiyan Habib
Agil Septiyan Habib Mohon Tunggu... Freelancer - Esais; Founder Growthmedia, dapat Dikunjungi di agilseptiyanhabib.com

Plan, Create, Inspire

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Pentingnya Memiliki Kurikulum Pengembangan Diri

31 Januari 2020   07:31 Diperbarui: 17 Juni 2021   16:01 1699
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hanya saja tidak setiap orang mampu atau bisa melakukan itu. Biasanya ada biaya lebih yang harus dikeluarkan untuk mengkuti pelatihan, seminar, atau bergabung dalam komunitas. Sehingga tidak sedikit yang memilih untuk menjalani kehidupannya seperti air mengalir. Membiarkan semua terjadi apa adanya. 

Tanpa gagasan dan arah yang jelas untuk mengarahkan diri kita kemana di masa yang akan datang. Padahal, apabila ingin menjadi bagian dari proses pengembangan diri kita harus berjalan selaras dengan kurikulum yang dibangun. Seperti halnya anak sekolah yang menjalani tahap demi tahap pendidikan yang disusun oleh dinas pendidikan. 

Namun "boro-boro" mengikuti kurikulum pengembangan diri, membuatnya saja belum tentu kita lakukan. Jangankan melakukan upaya pembuatan, melihat gambarannya saja belum tentu membuat kita bergairah. Inilah masalahnya. 

Kita ingin berkembang tetapi tidak tahu perkembangan seperti apa yang ingin kita raih. Kita ingin mengembangkan diri tetapi tidak tahu bagaimana caranya untuk berkembang. Barangkali kita sudah terlalu bergantung oleh orang lain dalam mendesain kurikulum pengembangan diri kita.

Sayangnya, sekarang kebanyakan dari kita bukanlah bagian dari peserta didik lembaga formal yang diatur oleh kurikulum secara rapi dan terarah. Kita sepenuhnya bertanggung jawab atas kondisi diri kita masing-masing. Berkembang tidaknya diri kita itu sepenuhnya menjadi hak kita. Mereka yang memiliki kesadaran untuk itu akan berupaya untuk menata kembali kehidupannya. 

Baca juga : Kreatif Memanfaatkan Blog untuk Pengembangan Diri dan Usaha

Mereka akan melihat apa-apa saja yang perlu diperbaiki dan di-upgrade pada dirinya. Mereka akan menyusun sebuah rencana pengembangan diri jangka pendek, jangka menengah, hingga jangka panjang. Sebagian ada yang memperbanyak membaca buku, sebagian ada yang mengikuti kursus atau pelatihan keterampilan tertentu, sebagian ada yang menjalani kuliah lagi, dan lain sebagainya. 

Pada intinya mereka ingin menjadikan diri mereka sosok yang lebih baik, lebih terampil, lebih berpengetahuan, lebih berwawasan, dan lebih berkembang dibandingkan sebelumnya. Namun perkembangan itu bukanlah sesuatu yang dilakukan dengan asal-asalan dan mengikuti orang kiri-kanan. 

Perkembangan itu mesti dengan sengaja direncanakan dan diupayakan tercapai pada beberapa tahun mendatang. Akan jadi seperti apa diri kita beberapa waktu mendatang? 

Itu tergantung pada apa yang kita rencanakan hari ini. Lebih khusus lagi itu tergantung pada kurikulum seperti apa yang hendak kita terapkan terhadap diri kita masing-masing.

Kurikulum pengembangan diri adalah tentang menyiapkan rencana pengembangan diri kita di masa yang akan datang. Mau dibawa ke mana dan dijadikan seperti apa hidup kita hal itulah yang terpenting. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun