Sebuah kotak yang biasanya dipakai untuk mengemas peralatan musik audio, tetapi ukurannya lebih dari cukup untuk menampung satu tubuh manusia. Diperkirakan Ghosn disembunyikan pada salah satu kotak besar itu.
Kotak itu mungkin dilubangi di sebagian sisinya untuk memberikan asupan udara jikalau memang Ghosn ada didalamnya. Tak lama setelah itu, dua orang yang disebut membantu aksi pelarian diri Ghosn terlihat sedang menyelesaikan proses pemeriksaan paspor. Sedangkan Ghosn terbebas dari pantauan karena bersembunyi di sebuah kotak yang dinilai terlalu besar untuk pemeriksaan X-Ray. Pertanyaannya, mengapa harus di Osaka?Â
Beberapa sumber menyebutkan bahwa "tim" pelarian Ghosn sudah memantau beberapa bandara hingga menemukan celah keamanan di bandara yang terdapat di Osaka. Ghosn pun diterbangkan menggunakan jet pribadi berkode TC-TSR dan tiba di Istambul Turki pada pagi harinya.
Intrik pelarian Ghosn tidak berhenti sampai disitu. Ditengarai ada beberapa orang di Turki yang juga turut membantu lolosnya Ghosn dari pengawasan aparat keamanan Turki. Terbukti dengan cukup singkatnya jeda "transit" Ghosn di Turki yang hanya sekitar 45 menit.Â
Keterlibatan orang lain dalam aksi pelarian Ghosn ini diketahui setelah ada sekitar tujuh orang yang diamankan oleh aparat hukum Turki. Mereka diantaranya adalah para pilot yang mengantar penerbangan Ghosn.Â
Aksi pelarian ini terlihat sangat sistematis mengingat dua negara besar yaitu Jepang dan Turki sama-sama kecolongan bahwa ada sosok penting yang kabur melewati wilayah teritori mereka tanpa diketahui. Luar biasanya lagi dari proses pelarian diri Carlos Ghosn adalah terkait pemilihan momen waktu yang sungguh tepat. Mengapa? Ghosn memilih waktu pelariannya dimalam ketika rakyat Jepang tengah larut dalam euforia Hakone Ekiden.Â
Sebuah lomba lari yang skalanya menghebohkan seluruh Jepang dimana rutenya yaitu dari pusat Kota Tokyo menuju Gunung Fujiyama dan balik lagi ke Tokyo dengan durasi waktu dua hari. Rute hari pertama, Tokyo -- Fujiyama. Rute hari kedua, Fujiyama -- Tokyo. Sehingga tidak mengehrankan ketika fokus publik begitu terarah pada acara ini. Barangkali pemberitaan tentang Carlos Ghosn tidak ada seujung kuku untuk diperhatikan. Mungkin hal ini juga sudah diperhitungkan oleh Ghosn dan timnya untuk memilih waktu yang paling memungkinkan lolos dari atensi publik.Â
Tentunya bukan perkara mudah untuk lepas dari sorotan ketika seseorang berada di pusat kota Tokyo, terlebih ia merupakan tokoh publik yang terkenal. Hanya sebuah acara besar seperti Hakone Ekiden-lah yang sanggung menyerap atensi publik lebih dari biasanya. Sayangnya, itulah momen yang membuat Jepang terlena hingga Ghosn lepas dari pengawasan.
Carlos Ghosn memang telah keluar dari Jepang, tetapi episode perjalanannya kemungkinan masih akan berlanjut. Jepang tidak akan diam begitu saja setelah dipermalukan oleh Ghosn melalui aksi pelariannya ini.Â
Kita lihat nanti akan seperti apa perseteruan kedua belah pihak. Akankah ada sesuatu yang luar biasa lagi? Bukan tidak mungkin klimaks sesungguhnya dari episode pelarian Carlos Ghosn ini masih baru sekadar permulaan. Kita tunggu saja.
Salam hangat,
Agil S Habib