Pernah nonton film Rambo? Sebuah film laga seru yang dibintangi oleh aktor Hollywood ternama Sylvester Stallone? Dalam beberapa kali aksinya sosok Rambo dengan gagah memberantas musuh-musuhnya serta tidak segan untuk bertempur di medan yang kotor serta penuh jebakan.
Rambo adalah sosok yang kuat menghadapi intimidasi musuh-musuhnya, biarpun ia direndam dalam sebuah kubangan lumpur menjijikkan penuh dengan lintah dan sesuatu mengerikan lainnya.Â
Ia akan terus melaju melewati tempat-tempat yang berbahaya, menjijikkan, dan lain sebagainya. Kalau hanya sekadar menyelap di selokan atau got saja tentu bukan suatu masalah bagi Rambo.
Sayangnya, beberapa pegawai honorer di lingkungan DKI Jakarta, khususnya yang berada di Kelurahan Jelambar, Grogol Petamburan, Jakarta Barat bukanlah Rambo yang dalam kesehariannya "akrab" dengan sesuatu yang "tidak normal".Â
Para Pekerja Penanganan Sarana dan Prasarana Umum (PPSU) tengah menjalani suatu "ritual" kegiatan yang tidak biasanya.
Berdasarkan pantauan beberapa media, aksi "nyemplung" ke got pegawai PPSU itu merupakan bagian dari tes perpanjangan kontrak pegawai honorer K2 Kelurahan Jelambar.Â
Walikota Jakarta Barat, Rustam Effendi mengatakan bahwa dalam proses perpanjangan kontrak pegawai honorer K2 DKI Jakarta harus melalui tigas rangkaian tes yaitutes tulis, tes kesehatan, dan tes kebugaran.
Para pegawai honorer yang masuk ke got terkategori sebagai tes kebugaran. Akan tetapi Pak Walikota sendiri tidak sepakat bahwa hal itu harus dilakukan dengan menceburkan peserta tes ke got atau selokan.Â
Seharusnya ada opsi lain yang lebih layak dalam rangka menunaikan tes kebugaran ini. Biarpun sebenarnya pegawai PPSU sendiri memiliki area kerja yang terkadang juga mengharuskan mereka masuk ke lubang gorong-gorong, got, atau sejenisnya.
Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno pun turut berkomentar terkait dengan hal ini. Menurutnya, ada cara lain yang lebih efektif dalam rangka menanamkan kedisiplinan kepada para pegawai.Â
Seharusnya ada batasan-batasan tertentu yang perlu dipertimbangkan dalam suatu rangkaian tes atau ujian bagi para peserta ujian.
Terlebih saat ini bukan lagi era Rambo dalam mendidik atau mendisiplinkan seseorang. Budaya kerja yang lebih cerdas harus ditanamkan kepada para pegawai, biarpun mereka hanya melukan tugas bersih-bersih atau memperbaiki sarana dan prasarana publik.Â
Sandiaga menambahkan bahwa pihak penanggung jawab birokrasi mesti menanamkan cara kerja yang lebih kekinian daripada sekadar menceburkan diri di got.
Sebuah pertanyaan mungkin perlu diajukan perihal ujian, pelatihan, atau tes dengan menceburkan diri ke got ini. Apakah ini bentuk mengasah kebugaran para pekerja? Apakah "nyemplung" ke got adalah bagian dari pendidikan mental yang diperlukan seorang pegawai PPSU?
Ataukah ini hanya sekadar aksi "perpeloncongan" yang dikemas dengan sajian tes perpanjangan kontrak honorer? Jikalau memang ini hanyalah bentuk perpeloncoan di era modern, maka betapa memalukannya pejabat publik yang melakukannya.Â
Dalih apa yang layak mereka lontarkan untuk mengamini dilakukannya tes semacam ini?
Mungkin para peserta tes yang diminta menceburkan diri ke selokan itu terlihat biasa saja atau bahkan mungkin tertawa-tawa. Namun tidak adakah yang melihat aksi itu sebagai sesuatu yang kurang pas?Â
Mungkin pegawai lapangan kita perlu dibekali cara-cara kerja yang lebih smart, atau ujian yang lebih mengusung kreativitas dibandingkan kesan kurang mendidik menceburkan diri ke dalam kubangan air selokan.
Salam hangat,
Agil S Habib
Refferensi :Â [1] ; [2] ; [3]; [4]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H