Mohon tunggu...
Agil Septiyan Habib
Agil Septiyan Habib Mohon Tunggu... Freelancer - Esais; Founder Planmaker99, dapat Dikunjungi di agilseptiyanhabib.com

Think Different, Create Excellent

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

"Calon Sarjana" yang "Gagal" Jadi Sarjana karena Plagiasi Konten Youtube

8 November 2019   15:29 Diperbarui: 8 November 2019   15:44 541
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Akun youtube Calon Sarjana | Sumber gambar : jabar.tribunnews.com / Tangkapan layar channel youtube Calon Sarjana

Memiliki sekitar 12,4 juta lebih subscriber sudah cukup merepresentasikan betapa populernya channel youtube "Calon Sarjana".  Mengutip dari laman wartaekonomi.co.id, perkiraan pendapatan bulanan yang diperoleh  Calon Sarjana mencapai angka 3 miliar rupiah. Sebuah nominal yang luar biasa tentunya. 

Sayangnya, prestasi  mentereng akun youtube yang berdiri sejak 19 Januari 2016 lalu ini belakangan tercoreng seiring aksi plagiasi terhadap konten miliki channel youtube lain yaitu JTonYouTube. Padahal kalau mau melakukan perbandingan jumlah subscriber, JTonYouTube "hanya" memiliki 454 ribu subscriber. Jauuuh lebih sedikit dibandingkan subscriber yang dimiliki oleh Calon Sarjana.

Dalam dunia karya baik itu berupa tulisan, konten video, ataupun yang lainnya, plagiasi adalah sebuah tindakan tidak sportif dan tidak menghargai karya milik orang lain. Mereka yang melakukan plagiasi pada dasarnya adalah para pecundang yang kehilangan kreativitas. Sehingga mereka merasa perlu untuk mencontek kreativitas milik orang lain. Tentunya hal ini adalah tindakan yang sangat memalukan. 

Terkait dengan Calon Sarjana, plagiasi yang mereka lakukan sepertinya membuat mereka tidak layak untuk "lulus" menjadi sarjana. Meskipun subscriber mereka luar biasa banyak, namun seiring dengan mencuatnya kasus plagiasi ini hal itu akan membuat mereka kehilangan kredibilitas. 

Bukan tidak mungkin jumlah subscriber mereka akan berkurang beberapa waktu mendatang setelah mengetahui bahwa channel youtube yang mereka sukai itu ternyata tidak lebih dari sekadar channel pembajak karya orang lain.

Calon Sarjana mungkin sudah menyatakan permohonan maaf secara terbuka ke publik dan kepada pemilik channel JTonYouTube melalui laman twitter resmi mereka. 

Namun hal itu sepertinya tidak bisa merubah kenyataan bahwa Calon Sarjana terlanjur mendapatkan cap sebagai channel yang gemar melakukan plagiat karya milik orang lain. 

Laman detik.com memberitakan bahwa Calon Sarjana telah "mencuri" 100 video lebih dari berbagai kreator konten youtube. Memiliki penghasilan bulanan mencapai 3 miliar rupiah namun hal itu diperoleh dari memanfaatkan hasil karya milik orang lain, dan sang pemilik asli karya malah tidak mendapatkan hasil apa-apa. 

Bukankah tindakan itu sungguh menyakitkan? Bahkan komika Ernest Prakasa melabeli kelakuan Calon Sarjana ini dengan "bikin malu satu negara".

Demi Penghasilan dari Youtube, Segala Cara Dihalalkan

Yotutube beberapa tahun terkahir ini memang menjadi salah satu sarana yang digemari untuk mendapatkan pundi-pundi keuangan. Syaratnya, menggunggh video yang menarik minat banyak viewer untuk menontonnya. Sekaligus tertarik menjadi subscriber dari channel youtube yang bersangkutan. Semakin banyak subscriber maka semakin baik, dan semakin banyak viewer maka semakin menguntungkan. 

Masalahnya, bukan perkara mudah untuk mendapatkan jumlah viewer yang banyak. Butuh suatu konten yang unik, kreatif, menarik, dan istimewa sehingga menarik minat orang untuk menyaksikan. 

Tidak mengherankan banyak dari youtuber yang melakukan aksi tidak biasa demi menghasilkan suatu konten yang enak ditonton. Bahkan beberapa youtuber ternama rela menyiapkan tim pendukung secara khusus agar bisa membantu penyiapan konten secara maksimal.

Dengan persaingan konten yang begitu luar biasa, tidak jarang ada pihak-pihak tertentu yang ingin mengambil "jalan pintas" menghasilkan karya berkualitas tanpa harus berkeringat. Yaitu dengan melakukan plagiasi konten. Agar tidak menaruh kecurigaan, biasanya konten diambil dari youtuber luar negeri kemudian di-translate menggunakan bahasa Indonesia. 

Apabila dalam pembuatan konten semacam ini tetap menyertakan kreator aslinya maka mungkin tidak jadi soal. Yang menjadi masalah adalah ketika mereka mengklaim karya miliki orang lain sebagai karya pribadinya. Inilah bentuk plagiasi yang menihilkan kreativitas orang lain demi keuntungan diri sendiri.

Calon Sarjana harus belajar dengan baik tentang bagaimana mengapresiasi karya orang lain, biarpun mungkin itu adalah karya milik orang dari negara lain. Semakin besar jumlah subscriber suatu channel youtube, maka ia akan semakin menarik minat orang lain untuk memperhatikan. 

Seandainya subscriber Calon Sarjana hanya 100 ribu, barangkali JTonYouTube tidak akan "repot-repot" melakukan protes. Calon Sarjana dengan jumlah subscriber yang luar biasa banyak itu ternyata tidak melihat dirinya sendiri dengan percaya diri, sehingga mereka sampai harus mengambil karya orang lain.

Jika masalah ini tidak segera diselesaikan, maka bersiap-siaplah Calon Sarjana untuk "gagal" menjadi Sarjana dan mesti rela untuk di Drop Out dari "perguruan" bernama youtube.

Salam hangat,

Agil S Habib

Refferensi :

[1] ; [2] ; [3]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun