Kemungkinan itu harus kita waspadai. Sebagai individu kita harus memperkaya kompetensi kita, khususnya yang mampu menunjang eksistensi di era digital. Segenap insitusi pendidikan formal pun juga harus melakukan hal serupa.
Bukan waktunya lagi untuk terperangkap pada kebanggaan masa lalu, terkungkung pada mindset lama, dan enggan menerima perubahan. Sekarang saatnya untuk berubah, mendisrupsi pola pikir lama dengan pola pikir baru.
Pendidikan model lama sedikit demi sedikit akan terkikis seiring kehadiran pendidikan model baru yang mengandalkan teknologi digital. Â Kita pernah menyaksikan dahulu ada begitu banyak Lembaga Bimbingan Belajar (LBB) begitu menjamur di beberapa wilayah Indonesia.
Hampir setiap siswa sekolah menyempatkan waktunya pasca kegiatan belajar mengajar untuk mengikuti tambahan pelajaran di beberapa LBB. Nama-nama LBB seperti Primagama, SSC, Ganesha, dan masih banyak lagi.
Akan tetapi sekarang nama-nama LBB itu seakan hilang tertelan bumi. Mereka terdisrupsi oleh LBB online seperti Quipper, Ruangguru, IndonesiaX, dan lain sebagainya. Pendidikan hanyalah salah satu sektor yang terkena imbas dari digitalisasi. Hal ini mau tidak mau mengaharuskan lembaga pendidikan yang saat ini eksis harus berani mengikuti arus zaman.
Salam hangat,
Agil S Habib
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H