Mohon tunggu...
Agil Septiyan Habib
Agil Septiyan Habib Mohon Tunggu... Freelancer - Esais; Founder Planmaker99, dapat Dikunjungi di agilseptiyanhabib.com

Think Different, Create Excellent

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Seandainya Ibu Kota Pindah ke Papua

20 Agustus 2019   10:47 Diperbarui: 21 Agustus 2019   16:00 261
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ibukota adalah magnet dalam pengembangan atau pembangunan suatu wilayah. Kita bisa lihat ibukota-ibukota negara besar dunia yang rata-rata menjadi sentral pembangunan. Potret kemajuan sebuah negara pada umumnya tampak dari kondisi ibukotanya. 

Seperti halnya Indonesia dengan potret Jakarta yang seolah mewakili kualitas ataupun kuantitas pembangunan yang dilakukan. Meski tidak bisa dipungkiri bahwa sebenarnya terjadi ketimpangan pembangunan antara pusat ibukota dengara dengan kota-kota lain, khususnya kota yang berada di wilayah-wilayah yang jauh dari ibukota. 

Kalimantan, Sumatera, Sulawesi, hingga Papua masih kalah jauh tingkat pembangunannya dibandingkan pulau Jawa. Belum lagi apabila kita membandingkan antar provinsi pada setiap pulau-pulau tersebut, atau lebih jauh lagi ke kota-kota, bahkan desa-desanya. Disatu sisi ada wilayah yang terlihat begitu maju mengikuti arus zaman, namun disisi lain telihat beberapa wilayah masih seperti belum terjamah tangan manusia samasekali.

Memindahkan ibukota barangkali merupakan langkah kesekian yang diupayakan oleh pemimpin negeri ini dalam rangka menyejahterakan kehidupan seluruh masyarakat Indonesia dimanapun mereka berada. 

Orang-orang di wilayah Sulawesi harus sama makmurnya dengan mereka yang hidup di Jakarta, penduduk yang hidup di Papua harus sama sejahteranya dengan mereka yang tinggal di Surabaya, dan lain sebagainya. Diharapkan dengan berpindahnya ibukota ini maka lingkungan baru yang ditempati akan ikut terkerek kualitas dan juga kuantitas pembangunannya menjadi lebih cepat dan lebih baik.

Sayangnya, ibukota kemungkinan kecil sekali akan berpindah ke Papua. Pemerintah telah memutuskan bahwa ibukota akan pindah ke Kalimantan dengan berbagai pertimbangannya. Tentunya Papua tidak dipilih juga dengan berbagai pertimbangan. Pastinya pertimbangan tersebut bukan karena sentimen ras atau sejenisnya, namun lebih kepada hal-hal teknis atau yang terkait dengannya. 

Mungkin Papua belum ditunjuk menjadi lokasi ibukota negara Indonesia. Namun hal itu semestinya tidak menghalangi pembangunan yang dilakukan disana agar lebih ditingkatkan. Karena bagaimanapun juga pembangunan disegala penjuru tanah air merupakan sebuah mandat yang harus ditunaikan, terlepas ia adalah wilayah "utama" seperti ibukota negara ataupun tidak. 

Dengan pembangunan yang merata diharapkan kesenjangan hidup warga negara tidak terjadi lagi. Mereka yang hidup di Papua hendaknya bisa merasakan hidup yang sama baiknya dengan mereka yang tinggal di pulau jawa. Kita adalah saudara sebangsa. Rasis bukanlah identitas kita.

Terima kasih,

Agil S Habib

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun