Mohon tunggu...
Agil Septiyan Habib
Agil Septiyan Habib Mohon Tunggu... Freelancer - Esais; Founder Planmaker & Growthmedia, dapat Dikunjungi di agilseptiyanhabib.com

Plan, Create, Inspire

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Daun Jati dan Daun Pisang sebagai Alternatif Pembungkus Daging Kurban

30 Juli 2019   07:50 Diperbarui: 1 Agustus 2019   06:01 790
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Warga Dusun Kauman, Desa Salaman, Kecamatan Salaman, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, menggunakan daun jati untuk membungkus daging kurban pada hari raya Idul Adha 1438H, Jumat (1/9/2017).(KOMPAS.com/Ika Fitriana)

Hal ini sebenarnya selaras dengan semangat dari Islam itu sendiri yang mempunyai konsep untuk mencintai alam sekitar sebagai sesama makhluk Allah SWT.

Lalu apa yang harus dilakukan untuk menyikapi hal ini terkait pembagian daging kurban agar tidak menggunakan kantong plastik? 

Pernahkah kita bertanya tentang bagaimana orang-orang terdahulu merayakan dan membagi daging kurban saat Idul Adha? Perlu kita ingat bahwa lebaran kurban sudah ada sejak sebelum kantong plastik beredar di masyarakat. 

Dahulu, untuk membagi-bagi makanan masyarakat kita cukup dengan mempergunakan daun-daunan seperti daun pisang, daun jati, dan sebagainya. 

Saat ada acara selamatan rumahan, makanan dibagi dan dibungkus dengan daun pisang. Saat ada acara nikahan, tamu-tamu yang datang dibekali makanan berbungkus daun jati. Tidak mungkinkah cara serupa dilakukan untuk membagi-bagi daging kurban? 

Mungkin ada argumentasi yang menyatakan kalau dahulu lebih mudah untuk mendapatkan daun-daunan itu, kondisinya jauh berbeda dibandingkan sekarang. Terlebih di kota-kota besar yang mana daun-daunan merupakan barang langka.

Seyogianya, lebaran kurban bukan semata merupakan momen untuk menyantap hidangan mewah berupa daging sapi ataupun kambing. Momen itu juga merupakan kesempatan bagi kita untuk menunjukkan arti kepedulian terhadap kondisi lingkungan kita. Mungkin ada opsi daging kurban dibagikan dalam kondisi masak dengan porsi sejumlah saat ia dibagikan dalam kondisi mentah. 

Hal ini selain memudahkan para penerima yang dirumahnya memiliki keterbatasan, juga menjadi opsi mengurangi penggunaan kantong plastik karena pembagian makanan bisa langsung melalui wadah makanan dari si penerima kurban. Memang harus diakui hal ini tidak sepenuhnya bisa dipukul rata pelaksanaannya. 

Namun setidaknya kita memiliki alternatif cara berbagi dengan risiko yang lebih kecil terhadap kondisi lingkungan sekitar. Tentu ada opsi-opsi lain yang mungkin bisa ditawarkan agar momentum lebaran kurban benar-benar menjadi momen berbbagi kebahagiaan kepada semua makhluk.

Salam hangat,
Agil S Habib

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun