Hilangkah keraguan itu dengan mengecek data dan fakta, jangan hanya sekadar mempercayai asumsi atau kata orang semata.Â
Menilai buruk sebuah organisasi yang menggalang donasi tanpa memiliki dasar dan bukti yang benar bukanlah sebuah sikap yang bijaksana tentunya.
Jika sedari awal kita sudah meyakini bahwa niatan kita bersedekah itu hanya ditujukan kepada saudara-saudara kita yang membutuhkan, sedangkan untuk realiasinya kita yakinkan sepenuhnya kepada Sang Mahamengetahui, maka apa yang kita lakukan itu tetap akan bernilai sebagai suatu ibadah.
Terkecuali kita mengetahui betul bahwa ternyata kita berdonasi dengan maksud disalurkan kepada kelompok-kelompok yang tidak tepat seperti kelompok radikal, atau sejenisnya.
Sesungguhnya amal ibadah kita tergantung dari niat. Seperti apa niatan yang kita miliki, hal itu akan mempengaruhi kualitas dari donasi atau sedekah yang kita berikan.Â
Menjadi orang yang tulus dan senang berbagi kepada sesama justru semakin baik dilakukan jika tidak sebatas melalui uang receh saja, namun dalam jumlah yang lebih besar dan kualitas yang lebih baik.Â
Bersedekahlah dengan yang terbaik. Ketika kita mampu memberikan sesuatu berharga yang kita miliki demi membantu orang lain, maka pada saat itulah kita telah bertumbuh menjadi pribadi yang hebat luar biasa. Pribadi yang berjiwa besar dan bervisi besar.
Salam hangat,
Agil S Habib
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H