Mohon tunggu...
Agil Septiyan Habib
Agil Septiyan Habib Mohon Tunggu... Freelancer - Esais; Founder Growthmedia, dapat Dikunjungi di agilseptiyanhabib.com

Plan, Create, Inspire

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Mendesain Kemajuan Pertanian Indonesia untuk Indonesia Negara Maju

10 Mei 2019   07:11 Diperbarui: 10 Mei 2019   07:18 988
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Proses Panen di negara-negara dengan pertanian maju sudah menggunakan teknologi modern (Sumber gambar : http://www.dupont.com)

Money (Uang atau Pemodalan)

Untuk menciptakan petani berkualitas membutuhkan biaya pelatihan, penyuluhan, atau pendidikan formal. Untuk mendukung sarana prasarana pertanian memerlukan biaya seperti riset untuk membuat benih berkualitas, subsidi pupuk, pembangunan infrastruktur irigasi, dan modernisasi pertanian. 

Selain itu, dalam rangka memperbaiki aspek teknologi pertanian juga membutuhkan investasi yang tidak sedikit. Mesin untuk mengolah lahan pertanian tidaklah murah, begitu juga mesin untuk memanen hasil pertanian. Sebagian besar teknologi pertanian kita pun masih harus mendatangkan dari negara lain.

Menuju Pertanian Indonesia Maju

Mungkin hambatan dan tantangan yang dihadapi oleh sektor pertanian kita masih cukup banyak dan beragam bentuknya. Akan tetapi hal ini seharusnya tidak membuat kita menyerah, malah justru semakin terpacu untuk mencapai hasil terbaik. Produktivitas adalah masalah kompleks yang tidak terbatas pada salah satu faktor saja dalam menyelesaikannya. Semua faktor harus diperhatikan setara.

Sumber Daya Petani (SDP) harus ditingkatkan kualitasnya. Salah satu caranya adalah dengan memenuhi kuota tenaga penyuluh pertanian satu orang untuk satu desa potensi pertanian.

Terkait dengan luas lahan pertanian yang terus berkurang, kolaborasi petani untuk "menggabungkan" lahan pertanian mereka menjadi satu area tanam bisa dijadikan alternatif solusi. Pengggabungan ini akan mengefisienkan proses pertanian dibandingkan jika para petani tersebut "berjalan" sendiri-sendiri.

Research and development bibit pertanian harus lebih dioptimalkan lagi agar varietas yang dihasilkan unggul dalam kuantitas serta kualitas.

Ketersediaan pupuk harus dijaga, minimal dengan subsidi pupuk yang tepat sasaran serta memberikan pelatihan kepada petani untuk membuat pupuk alternatif dari bahan sisa organik.

Mendorong industri dalam negeri agar memproduksi mesin-mesin pertanian yang berkualitas serta terjangkau.

Menggalakkan kompetisi inovasi pertanian yang berlaku bagi pelaku pertanian sehingga merangsang para petani untuk terus menemukan hal-hal baru dalam mengembangkan pertanian mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun