Sumber Daya Manusia (SDM) bekualitas adalah syarat mutlak untuk menuju produktivitas pertanian yang tinggi. Didalam sektor pertanian ini, Sumber Daya Petani (SDP) berkualitas adalah wajib hukumnya.Â
Bagaimanapun juga petani adalah pelaku yang mengeksekusi langsung pertanian kita serta menjadi orang terdepan dalam memastikan hasil pertanian. Jika mereka menunjukkan kinerja yang baik maka hasil pertanian yang dihasilkan juga baik, demkian juga sebaliknya.
Material (Sarana-Prasarana)
Komponen yang mendukung proses pertanian diantaranya adalah lahan (tanah), air, cahaya, iklim, bibit, dan pupuk. Lahan pertanian dari waktu ke waktu terus menyusut akibat adanya alih fungsi lahan. Sedangkan untuk air kita mungkin memiliki stok yang melimpah, hanya saja pengelolaannya belum maksimal sehingga masih banyak pertanian kita yang mengalami kendala irigasi.Â
Sedangkan untuk cahaya dan iklim mungkin kita harus banyak bersyukur karena bumi Indonesia diberikan sinar matahari yang cukup dan iklim yang bersahabat untuk pertanian. Barangkali yang memerlukan perhatian lebih adalah terkait keberadaan benih berkualitas serta ketersediaan pupuk.
Machine (Mesin atau Teknologi)
Pertanian kita masih banyak mengandalkan pengelolaan secara tradisional seperti membajak sawah dengan kerbau, atau memanen hasil pertanain secara manual dengan sejumlah tenaga manusia.Â
Padahal di negara-negara pertanian maju seperti Jepang proses pengelolaan lahan pertanian sudah mengandalkan mesin teknologi terbaru yang bisa mereduksi waktu proses. Efisiensi waktu proses sangat penting artinya bagi produktivitas pertanian.
Method (Pengelolaan Pertanian)
Menggarap sektor pertanian bukanlah semata tentang menanam atau merawat komoditas pertanian saja. Cara pengelolaan pun harus mendapatkan perhatian. Bertani di dataran tinggi tentu berbeda perlakuannya dengan bertani di dataran rendah.Â
Metode bertani tidaklah sama di setiap tempat ataupun stagnan pada setiap waktu karena ada banyak hal yang perlu disesuaikan. Contohnya, dengan kondisi jumlah lahan pertanian yang terus menyempit maka ada pola bertani secara hidroponik.