Mohon tunggu...
Agil Septiyan Habib
Agil Septiyan Habib Mohon Tunggu... Freelancer - Esais; Founder Growthmedia, dapat Dikunjungi di agilseptiyanhabib.com

Plan, Create, Inspire

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Jurus Jitu Bangkitkan Antusiasme

16 April 2019   11:43 Diperbarui: 16 April 2019   11:47 278
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Antusiasme adalah pilar untuk kita berkembang dan tetap optimis menghadapi segala rintangan (Ilustrasi gambar : www.bobbyvelev.com)

Heath Ledger yang begitu bersemangat mengemban perannya menularkan semangat besar bagi kesuksesan film The Dark Knight itu sendiri. Film ini pernah dilabeli sebagai film yang lebih dari sekadar film superhero, karena memang film tersebut adalah sebuah karya yang luar biasa. 

Semangat yang ditunjukkan akan mampu menular kepada orang-orang disekitarnya. Jika kita ingin memupuk antusiasme dalam komunitas kita maka salah satu cara yang bisa kita lakukan adalah dengan membawa serta menghidupkan semangat menggebu disana.

 Semangat itu ditampakkan melalui sikap kita, melalui ketulusan senyum kita, melalui pancaran wajah, dan melalui gerak langkah kita membaur dengan siapapun. Ketika semangat itu terpancarkan dan ditangkap oleh orang-orang sekitar, maka antusiasme disana akan hidup.

3) Menebarkan Berita Baik dan Positif

Jadilah pembawa berita baik, bukan sebaliknya. Seringkali pemberitaan di media masa cenderung menginformasikan hal-hal buruk, kontraproduktif, dan negatif. 

Bahkan ada segmen khusus berita kriminal yang bisa dikatakan seluruh kontennya memberikan situasi yang serba bermasalah, negatif, dan penuh keburukan. Jarang atau bisa dikatakan sangat sedikit pemberitaan menyampaikan perihal prestasi atau capaian hal-hal baik. 

Entah karena memang jumlah peristiwa yang terjadi kebanyakan adalah negatif atau karena memang konten negatif lebih menarik untuk diperbincangkan dibandingkan konten positif. 

Bahkan sebuah survei menunjukkan bahwa rata-rata 30% informasi yang kita terima setiap harinya adalah informasi negatif. Bisa dibayangkan betapa besar input yang kita terima terkait kondisi ini.

Pemberitaan yang negatif cenderung melemahkan semangat, menjatuhkan keyakinan, dan menurunkan antusiasme.  Seseorang pun lebih senang menerima pemberitaan positif daripada sebaliknya. Kita lebih senang mendapatkan kabar gembira daripada berita buruk. 

Menjadi pertanyaan kita bersama adalah, mengapa kita harus menyampaikan berita negatif sedangkan kita sebenarnya bisa menyampaikan berita yang positif? 

Bisa jadi hal ini karena kita sudah terlalu terbiasa bahwa yang perlu diprioritaskan adalah memberikan informasi terkait hal-hal bermasalah. Sedangkan hal-hal baik dan positif dianggap kewajaran serta tidak perlu diperbincangkan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun