Mohon tunggu...
Agil Septiyan Habib
Agil Septiyan Habib Mohon Tunggu... Freelancer - Esais; Founder Growthmedia, dapat Dikunjungi di agilseptiyanhabib.com

Plan, Create, Inspire

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Jurus Jitu Bangkitkan Antusiasme

16 April 2019   11:43 Diperbarui: 16 April 2019   11:47 278
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Antusiasme adalah pilar untuk kita berkembang dan tetap optimis menghadapi segala rintangan (Ilustrasi gambar : www.bobbyvelev.com)

 Memang kita harus memiliki empati terhadap hal-hal yang bagi orang lain merupakan sebuah ketidaknyamanan. Akan tetapi menjadi saksi terhadap hal-hal yang dipenuhi pesimisme pastilah sangat menjemukan.  

Lebih baik tidak bertemu dengan siapapun daripada harus bertemu dengan orang-orang berwajah murung, lesu, dan tidak bersemangat. 

Suasana yang dibawa orang-orang seperti ini jauh dari kata "hidup".  Jika kita ingin menghidupkan suasana, membangkitkan antusiasme, dan menumbuhkan hasrat untuk hidup yang lebih hidup maka kita harus memahami tiga jurus jitu membangkitkan antusiasme berikut. 

Sebuah jurus yang diberikan oleh David J. Schwartz didalam bukunya The Magic of Thinking Big. Resep ini harus dipadukan dan digabungkan sehingga mampu memberikan impact luar biasa bagi peningkatan antusiasme didalam diri setiap orang.

1) Menggali Lebih Dalam

Sebuah ungkapan, "Tak kenal maka tak sayang." ternyata tidak hanya berlaku dalam konteks menjalin relasi dengan sesama manusia. Ungkapan ini juga berlaku bagi kita yang ingin membangun hasrat terhadap sesuatu hal, baik itu hasrat terhadap profesi, terhadap pekerjaan, terhadap pengetahuan, dan lain sebagainya.

 Sewaktu masih menjadi siswa sekolah menengah dahulu, penulis menganggap bahwa mata pelajaran Matematika adalah salah satu materi pelajaran yang paling sulit dimengerti. 

Bahkan mungkin sebagian besar siswa mengakui dan merasakan situasi serupa. Sebuah kondisi yang pada akhirnya membuat Matematika dianggap sebagai mata pelajaran "mengerikan" dan guru-guru pengajarnya dipandang sebagai guru killer.  Padahal anggapan itu sebenarnya sangat jauh dari kebenaran. 

Bukan karena mata pelajarannya yang sulit, atau bukan karena gurunya yang galak. Akan tetapi ketiadaan minat dari dalam diri kitalah yang membuat semuanya seolah terlihat begitu "menakutkan". Kita tidak memiliki antusiasme untuk belajar matematika. Kita tidak memiliki hasrat untuk mempelajari lebih tentangnya.

Terbukti, setelah melalui sebuah momen yang mengahruskan penulis untuk berinteraksi lebih dalam dengan Matematika entah mengapa dengan sendirinya rasa antusias itu muncul. Ketertarikan terhadap pelajaran ini seakan hidup. Sungguh jauh berbeda dibandingkan sebelumnya. 

Niatan untuk menggali dan mempelajari lebih jauh dengan intensitas "kebersamaan" yang lebih lama ternyata berdampak besar membangkitkan hasrat terhadap pelajaran Matematika.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun