Memiliki hasrat yang tinggi dan menggebu dalam menyikapi segala sesuatu merupakan cara yang luar biasa untuk hidup. Semangat yang berkobar-kobar seolah tidak ingin meninggalkan hari ini atau ketidaksabaran menanti hadirnya hari esok sehingga bisa bersua kembali dengan hal-hal yang memikat hati.
 Seorang anak kecil yang menantikan hari pertamanya masuk Taman Kanak-kanak begitu sumringah hari-harinya sehingga ia terus-menerus membicarakan hal itu kepada orang tua atau teman-temannya.Â
Hari pertama sekolah berlalu, tapi ia begitu merindukan untuk datang kembali esok hari ke sekolah. Seorang yang tengah kasmaran terlihat begitu giat bertanya apa saja tentang sang pujaan hati.Â
Hari-hari perjumpaan terasa begitu singkat, hingga ia terus menanti dan mengharapkan momen perjumpaan selanjutnya.Â
Ketika seseorang begitu bergairah menjalani waktu demi waktunya hingga ia tidak merasakan kebosanan dan kejenuhan, maka ia telah menemukan bagian dari antusiasme.Â
Ketika seseorang begitu responsif dan bersemangat dalam mendiskusikan sesuatu, pada saat itulah ia menemukan antusiasme.Â
Pada saat kebosanan hilang, rasa jenuh menjauh, dan waktu seperti berlalu dengan begitu cepat itu berarti kita tengah berada pada zona antusiasme.Â
Antusiasme adalah kunci penting mengerek produktivitas seseorang, juga merupakan pilar penting dalam rangka membangun relasi atau hubungan dengan sesama. Permasalahannya, tidak setiap orang memiliki antusiasme tinggi dalam menjalani hari-hari di kehidupannya.
Melihat orang-orang di sekitar kita berjalan lunglai, tidak bergairah, kehilangan semangat, dan hampir selalu mengeluhkan semua kondisinya bisa jadi merupakan salah satu momen yang paling ingin kita lewatkan.
 Siapa yang senang melihat wajah murung orang lain? Siapa yang dengan nyaman mendengarkan keluh kesah orang lain?