Agar dapat menjalankan peranan kita sebagai pemimpin dengan baik maka sangat penting sekali untuk menciptakan hubungan yang harmonis antara pemimpin dengan anggota tim. Relasi adalah bagian penting dalam sebuah kepemimpinan.
Membangkitkan antusiasme anggota tim hanya akan bisa dilakukan oleh pemimpin jikalau mereka mendapatkan respect dan rasa hormat dari anggota timnya.Â
Untuk membangun hubungan yang baik antara pimpinan dan anak buah penting sekali bagi seorang pemimpin memiliki keterampilan berempati terhadap orang lain. Pemimpin harus mampu mendengar dan merendah dalam beberapa kesempatan agar anggota timnya berkenan untuk membuka diri kepadanya.Â
Satu prinsip penting dalam membangun relasi adalah bahwa orang tidak akan peduli berapa banyak kita tahu, sampai mereka tahu berapa banyak kita peduli kepada mereka. Oleh karena itu seorang pemimpin hendaknya menaruh kepedulian terhadap hal-hal lain diluar pekerjaan terhadap anggota timnya.Â
Anggota tim kita harus tahu bahwa pemimpin mereka bukanlah sosok yang memanfaatkan tenaga mereka, namun pemimpin mereka adalah bagian dari keluarga yang senantiasa ada untuk membantu mereka dikala mengalami kesulitan.
V. Embody the Values
Seorang pemimpin sangat penting untuk mendapatkan kepercayaan dari anak buahnya. Adanya kepercayaan membuat seorang anggota tim bersedia mendedikasikan dirinya sepenuhnya pada tim karena ia yakin dan percaya bahwa pemimpinnya menjaminkan sesuatu yang baik bagi dirinya.Â
Kepercayaan adalah bentuk keyakinan bahwa adanya seorang pemimpin menjadi garansi kenyamanan serta keamanan dirinya untuk bekerja. Sehingga potensi anggota tim bisa tereksplorasi secara optimal.
Kepemimpinan sejati dibangun dari kepercayaan. Dan kepercayaan akan diperoleh apabila seorang pemimpin secara konsisten menghidupi nilai-nilai yang diyakininya. Sikap dan perbuatan seorang pemimpin harus merepresentasikan falsafah hidup yang dipercayainya.Â
Ketika pemimpin mengatakan bahwa komitmen adalah keharusan, maka sebelum itu ia harus mengartikan komitmen tersebut dalam tindakan nyata dan terus-menerus mengimplementasikannya.Â
Dengan kata lain, pemimpin harus walk the talk. Menjalankan apa yang ia katakan, bukanlah sekadar omong kosog saja. Pemimpin harus membangun integritasnya dihadapan para anggota tim, dengan demikian ia layak menjadi sosok yang dipercaya.
Memimpin pada hakikatnya harus melibatkan hati yang tulus dengan niatan melayani segenap anggota tim. Dengan menjadi pemimpin yang melayani, maka fungsi kepemimpinan akan berjalan pada track yang semestinya. Selain itu, pemimpin yang melayani akan memberikan garansi kenyamanan bagi siapapun yang berada di dekatnya.