Jika sudah demikian yang terjadi maka mengekspresikan kemarahan secara tepat dan bijak akan menghadirkan efek win-win solution.Â
Seseorang yang terpantik amarahnya dapat menyalurkan energi kemarahannya tanpa menimbulkan efek samping yang merugikan, sedangkan disisi lain para anggota tim bisa memperoleh kemanan psikologis yang berperan besar dalam meningkatkan antusiasme serta produktivitas mereka.
Mengekspresikan kemarahan bisa dituangkan dalam banyak cara, salah satunya dengan menuliskannya dalam kata-kata seperti yang dilakukan oleh Presiden Lincoln. Tapi dengan catatan bahwa surat itu jangan sampai dibaca oleh orang-orang yang menjadi objek kemarahan saat itu.
Selain itu, melepaskan energi amarah juga bisa dilakukan melalui cara-cara lain seperti menunaikan sholat (untuk yang beragama Islam), berteriak di alam terbuka nan sepi, berolah raga, dan lain-lain.Â
Kemarahan adalah salah satu bentuk energi, dan hukum kekekalan energi menyatakan bahwa energi tidak dapat diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan. Sehingga energi kemarahan itu haruslah diubah kedalam energi lain yang positif.
Salam hangat,
Agil S Habib