Mohon tunggu...
Agil Septiyan Habib
Agil Septiyan Habib Mohon Tunggu... Freelancer - Esais; Founder Planmaker99, dapat Dikunjungi di agilseptiyanhabib.com

Think Different, Create Excellent

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mahkota Kemuliaan #1: Kemuliaan Seorang Ibu

26 Desember 2016   21:15 Diperbarui: 26 Desember 2016   21:22 166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Saya juga tidak ingin membuat ibu kehilangan rasa bangga dalam hatinya terhadap diri saya. Inilah poin pentingnya, bagaimana sebisa mungkin kita menciptakan kebanggaan dalam diri orang tua, terutama sosok ibu. Sebuah kebanggaan yang memang tulus keluar dari lubuk hati ibu dan sebuah kebanggaan yang memang layak untuk dimiliki berkat prestasi yang kita hasilkan. Saya kira setiap dari kita akan sangat senang mendengar pujian dari ibu kita, dan betapa berbahagianya diri kita melihat sorot mata bangga dari ibu tercinta.

Dahulu ketika saya lulus kuliah dan mendapatkan gelar sarjana, saya melihat ada tatapan kebanggaan dari mata ibu saya yang melihat putranya mengenakan baju toga. Ada rasa yang tidak terlukiskan dalam benak seorang ibu yang melihat putra-putrinya meraih prestasi dalam pendidikan, pekerjaan, ataupun bidang-bidang yang lain. Perasaan haru, bahagia, bangga, dan segenap perasaan lain yang begitu sulit untuk diungkapkan dengan kata-kata. 

Orang tua mana yang tidak bahagia melihat anaknya berprestasi? Karena setiap orang tua menginginkan anak-anaknya mendapatkan hal-hal terbaik dalam hidupnya. Sebagai seorang putra dan putri yang ingin menciptakan sesungging senyuman bangga di wajah orang tuanya, maka berprestasi sebaik mungkin dalam setiap bidang yang dijalani adalah salah satu cara yang bisa dilakukan. Kita adalah kebanggan bagi ibu kita, dan menjadi kewajiban kita untuk menunjukkan bahwa diri kita layak untuk dibanggakan. Ibu adalah sosok yang patut untuk dimuliakan karena memang beliau adalah manusia yang mulia.

I Love You, Mom!     

Untuk siapa diriku saat ini, dan harapanku di masa depan? Aku berhutang pada ibu – malaikatku.

>> Abraham Lincoln <<

Oleh : Agil S Habib

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun