Mohon tunggu...
Agil Septiyan Habib
Agil Septiyan Habib Mohon Tunggu... Freelancer - Esais; Founder Growthmedia, dapat Dikunjungi di agilseptiyanhabib.com

Plan, Create, Inspire

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Super Employee : Meneladani Akhlak Sang Rasul untuk Melejitkan Potensi Diri Menjadi Karyawan Super

13 Februari 2016   04:39 Diperbarui: 13 Februari 2016   05:16 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pak Houtman yang saat itu “hanya” seorang office boy lulusan SMA bisa mendapatkan kesempatan training dari perusahaan hingga ke luar negeri tidak lain karena kecerdasan beliau dalam memahami materi pelatihan yang beliau perhatikan dari luar ruang pelatihan tatkala bertugas menjadi office boy.  Tanpa kecerdasannya sangat sulit rasanya bagi beliau untuk bersaing dengan peserta pelatihan lain yang merupakan lulusan Perguruan Tinggi ternama, apalagi sampai mampu menduduki posisi empat besar. Pak Houtman juga merupakan pribadi yang tidak hanya cerdas secara intelektual, akan tetapi dalam hal kecerdasan emosi beliau juga memilikinya. Hal ini terlihat dari kemampuannya untuk berteman baik dengan banyak orang dan sikap empati yang beliau miliki terhadap orang-orang di sekitarnya. “Kalau seseorang mau menjadi sesuatu (sukses), maka dekatlah dengan orang kecil” Kira-kira seperti itulah penuturan beliau tentang kedekatan dan orang-orang “kalangan bawah”. Beliau tidak mengeksklusifkan dirinya dengan membatasi diri dengan orang-orang kecil. Sebaliknya, beliau menjain hubungan baik dengan semuanya. Tidak hanya dalam hal kecerdasan intelektual dan emosional saja yang Pak Houtman miliki, dalam hal kecerdasan spiritual beliau tergolong sebagai pribadi hebat. Kemurahan hatinya untuk bersedekah adalah salah satu contoh yang bisa diteladani. Selain itu, Pak Houtman juga merupakan orang tua asuh dari beberapa orang anak terlantar dan memilih tinggal serumah dengan mereka layaknya seorang ayah. Sungguh mulia sekali.

Apakah kesamaan sifat dari Pak Juan dan Pak Houtman yang menjadikan beliau berdua pribadi-pribadi sukses dalam pekerjaannya? Beliau berdua adalah orang-orang yang cerdas, itu sudah pasti. Pak Juan dan Pak Houtman adalah seorang yang amanah. Mereka adalah pribadi yang dipercaya oleh orang-orang di sekitarnya, termasuk oleh para atasan. Sehingga beliau berdua diberikan kepercayaan untuk memikul tanggung jawab sebagai seorang Kepala Divisi dan juga sebagai Vice President. Dalam hal lain Pak Juan dan Pak Houtman juga memiliki keterampilan  cukup baik dalam berkomunikasi dengan orang-orang di sekitarnya. Mereka mampu menyampaikan pemikiran dan ide-ide mereka demi kebaikan perusahaan. Dalam hal ilmu yang mereka miliki, Pak Juan dan Pak Houtman bukanlah pribadi-pribadi yang segan untuk membagi ilmu serta pengalamannya. Mereka bukan pribadi yang ingin sukses sendiri dan mengabaikan orang lain. Mereka akan dengan senang hati membagikan ilmunya kepada siapapun yang berniat untuk belajar. Satu lagi sifat yang menjadi ciri dari pribadi hebat adalah kejujurannya. Saya berani mengatakan bahwa Pak Juan dan Pak Houtman adalah seseorang yang menunaikan kejujuran dalam pekerjaannya dengan sebagaimana mestinya. Karena jika tidak maka orang-orang di sekitar mereka tidak akan menaruh respek. Tentunya berbeda antara seseorang yang menutupi keburukan dirinya melalui kebohongan demi kebohongan dibandingkan mereka yang bekerja berlandaskan prinsip kejujuran. Tidak akan ada yang bertahan lama orang-orang yang meraih prestasi puncak tanpa mengindahkan kejujuran. Kita bisa menyimpulkan seperti apa sosok Pak Juan dan Pak Houtman ini ketika beliau berdua tetap bisa bertahan di puncak karirnya hingga penghujung masa pensiun. Mereka adalah orang yang jujur.

Beberapa sifat yang mendasari pencapaian sukses seseorang sebenarnya sudah dicontohkan sejak beratus-ratus tahun yang lalu, yaitu oleh Nabi Muhammad Shallalahu ‘Alaihi Wasallam. Sehingga tidak salah kiranya ketika Michel Heart menuliskan dalam bukunya “Seratus Tokoh Paling Berpengaruh dalam Sejarah” dimana nama Rasullullah Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam menduduki urutan pertama. Beliau adalah sosok yang menjadi teladan bagi semua kalangan. Bukan hanya bagi mereka yang beragama Islam saja, tetapi juga bagi umat beragama lain. Rasullullah memiliki empat sifat utama sebagai seorang nabi dan rasul. Beliau memiliki sifat Shiddiq (Jujur/Benar), Amanah (Dapat Dipercaya), Tabligh (Menyampaikan), dan Fathonah (Cerdas). Empat sifat inilah yang entah itu disadari atau tidak telah melandasi sikap dan tindakan dari Pak Juan maupun Pak Houtman. Apakah mereka mempelajari secara khusus sifat-sifat ini dan mempraktekannya dalam kehidupan pekerjaan mereka sebagai seorang karyawan? Mungkin iya, mungkin juga tidak. Tapi satu hal yang pasti bahwa pencapaian karir cemerlang dari Pak Juan dan Pak Houtman tidak bisa dilepaskan dari sifat-sifat mulia Sang Rasul, Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam.

Dalam uraian sebelumnya telah disampaikan bahwa dominasi profesi karyawan jauh mengungguli profesi-profesi yang lainnya di Indonesia. Coba kita bayangkan betapa luar biasanya dampak yang dihasilkan ketika semua karyawan itu berkomitmen untuk mengimplementasikan empat sifat mulia tersebut dalam kehidupan pekerjaannya.

 

(Insya Allah lanjutan dari tulisan “Super Employee” akan kami hadirkan kembali. Mohon doanya)

 

Ditulis oleh        : Agil Septiyan Habib

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun