2. Tingkat Konvensional (Conventional Level)
  Pada tingkat ini, individu menilai tindakan moral berdasarkan pemahaman tentang norma sosial dan peran mereka dalam masyarakat. Moralitas pada tahap ini didorong oleh kebutuhan untuk memenuhi harapan orang lain dan menjaga keteraturan sosial.
  - Tahap 3: Orientasi pada Hubungan Interpersonal yang Baik
   Pada tahap ini, individu cenderung untuk mematuhi norma-norma sosial yang berlaku agar diterima dan dihargai oleh orang lain. Tindakan yang benar adalah yang mendukung hubungan yang harmonis dengan keluarga, teman, atau kelompok sosial. Anak-anak atau remaja cenderung berpikir bahwa tindakan moral adalah tindakan yang disukai oleh orang lain dan menciptakan hubungan yang positif.
  - Tahap 4: Orientasi pada Hukum dan Ketertiban
   Di tahap ini, individu menganggap hukum dan aturan sosial sebagai pedoman utama untuk bertindak dengan benar. Moralitas didasarkan pada pemahaman tentang kewajiban untuk menjaga ketertiban sosial dan stabilitas masyarakat. Tindakan yang benar adalah yang mematuhi hukum dan norma yang berlaku, bahkan jika tidak ada konsekuensi pribadi yang langsung.
 3. Tingkat Pasca-Konvensional (Post-conventional Level)
  Pada tingkat ini, individu mulai menilai tindakan moral berdasarkan prinsip-prinsip etika yang lebih abstrak, seperti keadilan, hak asasi manusia, dan kesetaraan. Individu pada tingkat ini memiliki kemampuan untuk berpikir secara lebih kritis tentang aturan sosial dan mempertanyakan apakah aturan tersebut mencerminkan prinsip moral yang lebih tinggi.
  - Tahap 5: Orientasi pada Kontrak Sosial dan Hak Individu
   Pada tahap ini, individu mengerti bahwa aturan dan hukum diciptakan untuk melayani kepentingan bersama, namun aturan tersebut dapat diubah atau ditentang jika dianggap tidak adil. Individu pada tahap ini menilai moralitas berdasarkan kontrak sosial dan hak individu, dengan pemahaman bahwa kebebasan individu harus dijaga selama tidak merugikan orang lain.
  - Tahap 6: Orientasi pada Prinsip Etika UniversalÂ