Cinta diawali dari rasa suka, dan terus berlalu sampai benar-benar mencapai titik dimana rasa suka itu berubah menjadi rasa peduli sampai menjadi cinta. Tampaknya ini rumit..., ya anggap saja dengan cinta semua hal yang kita lakukan akan terasa nyaman. Nah ketika guru mengajarkan sesuatu kepada muridnya sering kali si murid tidak memperhatikan karena ia tak suka dengan pelajaran tersebut.Â
Jadi yang harus dilakukan oleh setiap pengajar adalah membuat si pembelajar mempunyai rasa suka dengan materi yang akan diajarkan bagaimanapun caranya. Gunakan teori mengajar cinta kalau perlu. Ketahui apa yang pembelajar suka dan perkembangan zaman saat ini. Dengan begitu rasanya akan lebih mudah dalam menjalani pengajaran.Â
Pengaplikasi teorinya begini, berikan si pembelajar reward yang sesuai dengan kesukannya. JIka ia suka dengan musik maka berikan lah sedikit hadiah yang berhubungan dengan musik seperti misalnya tiket konser band favoritnya jika ia berhasil memahami apa yang sudah diajarkan. Ini dinamakan motivasi, kita selalu antusias dalam mengejar motivai kita.Â
Seseorang akan berjuang untuk mendapatkan seseorang yang dia suka karena ia termotivasi untuk mendapatkannya. Kembali lagi ke dalam pengajaran. Jika si pembelajar sudah termotivasi walaupun sebenarnya  ia tak tertarik dengan materi yang kau ajarkan tetap saja ia akan fokus, karena adanya reward yang kau berikan.
Lihat sesuatu hal dari sudut pandang yang berbeda.
-Halim 23 september 2018
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H