Mohon tunggu...
Gifary adzani akbar
Gifary adzani akbar Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa fisip unpas

Seorang pembelajar.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Kemana Arah Gerakan Mahasiswa?

1 Maret 2023   19:57 Diperbarui: 1 Maret 2023   20:02 504
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 Mama aku ingin jadi begini saja.

Mama jangan paksa aku tuk jadi "mereka".

Maka jangan takut nanti.

Jangan risau nanti.

Bila anakmu, memprotes negara ini.

(Sombanusa-biar ina tenang).

***

Kondisi sosial dan politik kita saat ini tak kunjung juga menjadi lebih baik. Ketika kita melihat realitas sosial, mungkin hanya ada kesedihan dan kemarahan yang bercampur-aduk. Dari rakyat yang tergusur hingga pejabat yang korupsi hadir begitu kompleks dalam negeri ini. Sejarah belum tuntas menorehkan tinta emasnya, ketika Freedom and justice masih menjadi hal yang imajinatif. Hidup dalam angan, mati dalam praktik.

Kita masih dapat memupuk harapan, ketika riak-riak perjuangan dan perlawanan masih hadir. Dari gerakan mahasiswa hingga perlawanan rakyat kecil yang tergusur dari tanahnya, artinya harapan itu masih ada. Namun kita juga ada pada kecemasan, ketika rakyat mulai takut untuk bicara apalagi melakukan protes.

Ketakutan itu dapat terus memuncak. Ketika ada yang menyatakan pendapat dengan kritis bisa ditangkap begitu saja. Ketika hukum menjadi topeng menakutkan bagi rakyat. Hari ini kita tidak hanya berjuang tentang keresahan, namun juga tentang janji setia pada jalur perjuangan.

Gerakan mahasiswa perlu hadir dalam koridor perjuangan membela yang lemah, mewujudkan keadilan serta menumpas segala bentuk penindasan. Janji setia itu dirawat dalam diskusi hingga aksi. Namun makin kesini janji itu mulai memudar. Mungkin karena kampus sebagai laboratorium demokrasi tempatnya kaum intelektual hari ini bukan menuntut kita untuk berfikir liar dan merdeka, melainkan menjadi pencetak tenaga kerja sebagai hamba dari kekuasaan.

Kebanyakan organisasi mahasiswa hari ini hadir sebagai tandingan event organizer, ia lupa akan jalur perjuangan yang sebenarnya, ia lupa tentang apa yang harus ia bela. Beberapa yang aktif dalam jalur pergerakan juga mulai luntur, ia tak mampu lagi setia pada jalur perjuangan. Ia mulai lupa tentang ide dan gagasanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun