Mohon tunggu...
Amirul salman
Amirul salman Mohon Tunggu... Lainnya - Hi I'm Here

tulisan merupakan pelarian dari liarnya pikiran

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Berpaling dari Overthinking

3 Maret 2021   19:39 Diperbarui: 6 Maret 2021   15:03 706
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Waktu luang adalah gerbang di mana semua pikiran liar yang tak bisa kita kontrol terus bermunculan, mulai dari masa depan yang selalu menjadi tanda tanya besar dan juga masa lalu yang sulit di lepaskan.

Apalagi masalah kegagalan yang membekas menjadikan lubang penyesalan. Dan ini bisa berdampak buruk bagi kita jika terus menerus di pikirkan tanpa adanya penyelesaian.

Kondisi ini di sebut dengan overthinking atau berpikir secara berlebihan yang membuat rasa cemas dalam diri kita terutama pada otak. 

Contohnya memikirkan masa lalu, kenapa ya dulu kita milih ini, coba aja dulu kita milih itu, seandainya kita milih itu pasti ga jadi gini, dan lain hal sebagainya. 

Ataupun memikirkan masa depan, entah itu memikirkan karir, jodoh, hidup kita ke depannya, masalah ekonomi ketika mungkin nanti sudah berkeluarga, atau pun hal-hal lain di masa depan.

Nah lalu pertanyaannya apakah semua hal yang kita pikirkan saat ini mulai dari masa lalu atau pun masa depan sebenernya normal gak sih? atau baik gak sih buat diri kita saat ini?. 

Overthinking bisa terjadi kapan saja, mungkin bisa sebelum tidur di malam hari, atau mungkin siang hari ketika kita sedang beristirahat rebahan di atas kasur, pemikiran-pemikiran ini biasanya di mulai dari hal kecil yang kemudian secara autopilot / otomatis menjadi sebuah kecemasan besar di dalam otak kita. 

Misalnya mengenai masa lalu, mungkin dulu kita pernah melakukan kesalahan yang membuat kita seperti sekarang, atau salah memilih pilihan di masa lalu yang membuat kita menyesal. 

Pada dasarnya sebuah penyesalan ini adalah hal wajar yang secara alami bekerja di dalam otak, namun jika terus menerus di pikirkan tanpa adanya penyelesaian maka ini akan menjadi dampak buruk bagi kesehatan mental kita, contohnya kita menjadi sulit menentukan pilihan karena trauma akan penyesalan di masa lalu, ataupun ketika kita mengingat kejadian sedih di masa lalu dan kita memikirkannya secara berlebihan malah membuat kita tambah sedih. 

Tidak melulu perihal masa lalu biasanya orang-orang yang overthinking kebanyakan memikirkan masa depan mereka, seperti contohnya pada saat memilih untuk lanjut kuliah, kerja, atau gapyear. 

Ini merupakan salah satu pilihan yang sulit, dan tak sedikit saat kita memikirkannya terus menerus tanpa adanya kepastian, maka rasa cemas di dalam otak kita akan muncul berulang setiap memikirkan hal tersebut, dan bahkan terkadang malah memikirkan hal-hal negatif yang padahal belum tentu terjadi.

Kalo nanti kuliah apakah bener bakal rajin belajarnya? Kalo kerja nanti kita kerja di mana? Apakah ada tempat kerja yang menerima lulusan SMA?. 

Nah sebenernya hal-hal tersebut berawal dari sebuah ketidakpastian yang tidak bisa di kontrol oleh manusia, dan biasanya interpretasi otak membayangkan hal-hal negatif yang akan terjadi di masa depan, kemudian tanpa kita sadari membuat otak untuk berpikir secara berlebihan atau overthinking.

Seperti yang sudah di katakan sebelumnya, overthinking merupakan hal wajar dan normal yang dilakukan oleh otak manusia, tapi bukan berarti baik juga.

Semua overthinking yang sedang kita rasakan, entah itu memikirkan masa lalu atau pun masa depan akan berdampak dan membuat kita menjadi tidak fokus dengan masa kini, dengan kata lain kita menjadi hilang kontrol atas kesadaran pada diri kita sendiri. 

Kita jadi lupa apa sebenarnya hal yang perlu kita kerjakan saat ini dan hal apa saja yang perlu kita abaikan untuk saat ini. Dan pada akhirnya bisa merusak produktivitas karena terlalu banyak memikirkan sesuatu tanpa peduli dengan masa kini dan tidak melakukan apa-apa.

Sebenarnya kita tidak bisa menghentikan overthinking apalagi menghilangkannya, karena dasarnya berpikir merupakan salah satu hal normal yang di lakukan oleh manusia. Lalu apa yang bisa kita lakukan jika tidak bisa di hilangkan? apakah kita harus diam saja?. 

Overthinking memang tidak bisa kita hentikan atau dihilangkan, tapi kita bisa mengontrol cara kita dalam berpikir dan melihat sesuatu dari perspektif yang lebih baik, kita harus bisa menjadi nahkoda untuk otak kita dan mengendalikannya ke arah yang jauh lebih bermanfaat dari sebelumnya. Maka disini ada 2 cara yang bisa kita lakukan untuk mengatasi overthinking. 

Yang pertama adalah Mindfulness. Apa sih mindfulness itu?. Seperti yang sudah kita bahas tadi bahwa overthinking menjadikan kita tidak peduli dengan keadaan saat ini, kita hanya fokus dengan kejadian masa lalu ataupun memikirkan kejadian masa depan, kita menjadi kehilangan jejak atas diri kita sendiri. 

Nah cara yang tepat untuk mengatasi overthinking bisa di mulai dari hal yang terdengarnya cukup sederhana tapi sulit untuk di lakukan, yaitu dengan cara mulai sadar dengan diri kita saat ini.

Kemdian, mulai lebih peduli lagi dengan diri sendiri, dan juga lebih memperhatikan lagi apa sih sebenarnya yang selalu kita pikirkan dan mulai fokus melakukan sesuatu yang akan kita lakukan saat ini, nah maka rasanya perlu di sini untuk kita belajar tentang Mindfulness. 

Mindfulness adalah sebuah solusi dimana kita bisa mengontrol sepenuhnya atas diri kita sendiri. Mindfulness bisa membantu kita untuk lebih sadar lagi dan membuat rasa damai di dalam diri kita, yang akan berdampak dan membantu kita untuk lebih fokus lagi dengan diri kita yang sekarang. 

Dengan Mindfulness otak kita akan di arahkan untuk mengurangi kerja amygdala dan mendorong kerja lateral prefrontal cortex (bagian bagian dari otak) agar kita bisa lebih berfikir secara rasional dan logis. Mindfulness ini bisa di latih yaitu dengan cara bermeditasi.

Overthinking berkaitan dengan Neuroplasitas otak, maksudnya adalah otak manusia bisa berubah ubah strukturnya jika terus di berikan latihan. Meditasi adalah salah satu caranya, meditasi bisa membantu kita untuk mengontrol kerja otak dan mengatasi overthinking, nah disini kita perlu tau terlebih dahulu 4 bagian otak yang cukup penting.

1. Lateral Prefrontal Cortex / Assessment Center, terletak di bagian depan dan berfungsi untuk kita agar bisa berfikir secara logis dan rasional

2. Medial Prefrontal Cortex / Me Center, Berperan dan memiliki andil dalam membuat rasa Baper, Empati, dan juga overthinking.

3. Insula, Berfungsi untuk mengawasi sensasi fisik, dan juga memandu sekuat apa kita merespon sensasi fisik. Seperti contohnya ketika tangan kita tergores oleh pisau atau terluka, nah bagian insula ini lah yang mengatur seberapa besar dan kecilnya nyeri yang kita rasakan.

4. Amygdala / Sistem Alarm Otak, Merupakan pusat rasa takut atau cemas, dan juga mengatur respon pada rasa takut.

Nah untuk orang yang jarang atau bahkan belum pernah melakukan Meditasi kuat hubungannya antara ke 4 bagian otak tadi. Akibatnya otak akan sangat reaktif mengambil data-data atau memori lama dan juga sering menginterpretasikan kecemasan atau sensasi fisik sebagai tanda bahaya. 

Ke Empat bagian tadi memiliki korelasi yang sangat penting, seperti contohnya Me Center yang merupakan sumber atau pemicu dari sebuah overthinking dan yang bisa mengerem Me Center adalah Assessment Center. 

Nah untuk orang-orang yang jarang bermeditasi koneksi antara Me Center dengan Assessment Center sangatlah lemah, dengan kata lain logika serta rasionalitas kita berjalan ketika menghadapi sebuah rasa takut atau cemas yang di sebabkan oleh overthinking. 

Dengan Bermeditasi kita bisa melatih sambungan ini menjadi lebih kuat dan juga bisa melemahkan koneksi antara Insula dengan Me Center. Maka kita akan lebih rasional lagi dalam menghadapi ketakutan. 

Overthinking merupakan sesuatu hal yang kadang di anggap tabu oleh masyarakat, di sekolah pun kita tidak pernah di ajarkan hal tersebut, maka sangat wajar ketika kita mencoba untuk memahami dan juga mengontrol sebuah overthinking kita kesulitan dan membutuhkan waktu yang cukup lama, 2 cara di atas merupakan salah satu dari sekian banyak cara untuk mengontrol overthinking. 

Sifat kerja otak manusia memang bukanlah sesuatu yang bisa kita hentikan atau bahkan kita hilangkan, tapi kita bisa mengontrol secara baik agar lebih terarah dan juga bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun