Ditemukannya virus COVID-19 di akhir tahun 2019 yang disebabkan oleh SARS-CoV2, membuat heboh berbagai negara di seluruh dunia. Virus ini pertama kali ditemukan di kota Wuhan, Cina. Virus COVID-19 menyerang sistem pernapasan sehingga yang terkena virus tersebut bisa mengalami sesak napas bahkan mengalami kematian.Â
Gejala umum yang muncul, yakni seperti batuk kering, demam, serta adanya rasa lelah. Gejala lain yang dialami oleh beberapa pasien, yakni seperti adanya rasa sakit diikuti rasa nyeri, sakit kepala, hidung tersumbat, nyeri pada tenggorokan, diare, hilangnya indera perasa, adanya ruam pada kulit atau adanya perubahan warna pada jari tangan serta kaki. Gejala yang dialami biasanya muncul secara bertahap. Ada beberapa orang yang ditemukan terpapar COVID-19, tetapi tidak disertai demam atau gejala ringan lainnya (WHO, 2020).Â
Banyak upaya pencegahan yang bisa dilakukan guna mengurangi kemungkinan terpaparnya virus COVID-19 yaitu, seperti tetap berada di dalam rumah, mencuci tangan menggunakan air serta sabun, tidak berpergian, menjauhi keramaian, dan menjaga imunitas tubuh.Â
Di tahun 2022 ini, Indonesia sudah hampir menuju negara yang bebas dari COVID-19. Tetapi apa salahnya untuk kita tetap menjaga imunitas tubuh dari kemungkinan terburuk, seperti terkena COVID-19 kan? Maka dari itu, kita harus tetap menjaga imunitas tubuh kita.Â
Menjaga sistem imunitas selama masa pandemi COVID-19 itu sangat penting, terutama bagi orang-orang yang perlu menjalani kegiatan di luar rumah atau luar ruangan.Â
Namun, apabila seseorang mempunyai sistem imun yang lemah, maka daya tahan tubuhnya tidak relatif kuat guna melawan virus-virus ataupun infeksi yang masuk ke dalam tubuhnya sehingga seseorang akan menjadi rentan terkena penyakit karena faktor imunitas termasuk salah satu faktor yang paling berpengaruh pada penularan serta perkembangan penyakit pada setiap pasien (Chowdhury et al, 2020).Â
Contoh menjaga imunitas tubuh, yaitu seperti dengan makan makanan yang bergizi, istirahat yang banyak, minum vitamin, serta mengonsumsi minuman herbal karena memiliki banyak manfaat. Salah satu contoh minuman herbal yang bisa dikonsumsi untuk menjaga imunitas tubuh, yaitu minuman yang berasal dari jahe, seperti wedang jahe.Â
Wedang jahe termasuk salah satu minuman herbal tradisional yang turun-temurun dari nenek moyang dan bahan utamanya jahe. Minuman ini diolah dengan cara yang sederhana serta disajikan dalam keadaan panas ataupun hangat.Â
Minuman wedang jahe ini dipercaya bisa menjaga imunitas tubuh kita agar tetap stabil sehingga tidak mudah guna jatuh sakit, terlebih lagi ketika saat pandemi seperti sekarang ini.Â
Minuman wedang jahe ini sangat membantu dalam menjaga imunitas tubuh dari paparan virus COVID-19. Cara pembuatan wedang jahe pun cukup mudah, yaitu dengan beberapa bahan dan cara, seperti berikut ini:Â
Bahan:
1. Rimpang jahe yang telah dicuci sampai bersih lalu digeprek (2 rimpang).Â
2. Air (2 gelas).
3. Kayu manis (7cm).
4. Serai (1 batang).
Cara membuat:
1. Menyiapkan bahan yang diperlukan. Lalu rebus air bersamaan dengan jahe, kayu manis serta serai dengan api yang sedang selama kurang lebih 15 menit.Â
2. Apabila sudah mendidih, angkatlah. Setelah itu, tuang ke dalam gelas.Â
3. Sajikan wedang jahe dengan camilan.
Banyak peneliti modern yang membuktikan manfaat dari jahe yang bisa dipakai untuk mencegah ataupun mengobati berbagai penyakit, seperti jahe yang bisa menurunkan tekanan darah, membantu pencernaan, mencegah mual, serta lain-lain.Â
Sebagai bahan guna pengobatan tradisional, jahe bisa dipakai secara tunggal (hanya jahe saja) atau dipakai bersamaan dengan bahan herbal lain yang saling mendukung serta fungsional.Â
Jahe memiliki kandungan senyawa kimia, yakni gingerol, shogaol, singeron, farnesene, caprylic acid, aspartic, capsaicin, cineole, curcurmin, linolenic acid, kandungan oleoresin serta mengandung hingga 4% minyak atsiri yang di dalamnya ada beberapa unsur alami, contohnya methyl hepteone, citral, borneol, geraniol, linaloo, cineol, acetates, zingiberence, serta chavicol. Curcumin serta gingerol  yang bagus untuk mencegah radikal bebas sehingga bisa meningkatkan sistem imunitas tubuh.Â
Arista et al (2020) menyatakan, "Jahe mempunyai khasiat antivirus yang baik serta bisa dipakai guna mengobati gangguan pernapasan yang menjadi salah satu gejala dari infeksi SARS-Cov-2." Maka dari itu, jahe dapat digunakan untuk salah satu cara mencegah serta mengurangi risiko terpaparnya virus COVID-19 dengan cara mengonsumsi olahan jahe yang diolah menjadi minuman herbal karena jahe mempunyai khasiat antivirus yang baik serta bisa menjaga imunitas tubuh.Â
Penulis: Aghniyaa Akmalina (Mahasiswa Pengobat Tradisional, Fakultas Vokasi, Universitas Airlangga) .
Referensi:Â
Aristia, B. F., dkk. (2020). Optimalisasi imunitas di masa pandemi dengan BUK JARA (Serbuk Jahe Merah ) bagi warga desa Mojogeneng kabupaten Mojokerto. Prosiding Seminar Nasional Abdimas Ma Chung, 279--287.Â
Chowdhury, Â M. A., dkk. (2020). Immune Response in COVID 19: A Review. Journal of Infection and Public Health, 13, 1619-1629.Â
World Health Organization. (2020). Coronavirus disease (COVID-19) pandemic [online] (https://www.who.int/emergencies/diseases/novel-coronavirus-2019, diakses 1 Juni 2022 pukul 19.10).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H