Aghni Azrania Tahmida
23010400100
Pengantar Ilmu Komunikasi
Dr. Nani Nurani Muksin, S.Sos, M.Si
Ilmu Komunikasi
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Muhammadiyah Jakarta
Permasalahan lingkungan hidup di Indonesia tidak dapat diselesaikan hanya melalui operasi penyelamatan dan tanggap bencana saja. Kesadaran kolektif diperlukan untuk bersama-sama menjaga lingkungan. Oleh karena itu, diperlukan upaya yang lebih serius untuk memperkuat dan meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap lingkungan agar tidak terjadi kerusakan dan penurunan kualitas lingkungan hidup di kemudian hari.Â
Lie dan Servaes (2015) menggolongkan komunikasi lingkungan menjadi salah satu subdisiplin tematik dalam bidang komunikasi pembangunan dan perubahan sosial yang membahas segala interaksi antara manusia dengan lingkungan (Wahyudin, 2017).
Di sini pengelolaan komunikasi lingkungan menjadi penting guna menyampaikan kesadaran dan kepedulian lingkungan kepada masyarakat dan industri. Komunikasi lingkungan diperlukan untuk mengkomunikasikan kelestarian lingkungan melalui strategi komunikasi lingkungan yang dapat meningkatkan kesadaran dan minat masyarakat dan industri terhadap lingkungan.
Komunikasi Lingkungan MasyarakatÂ
 Proses komunikasi merupakan langkah awal dan menjadi hal utama dalam menjalankan strategi komunikasi lingkungan yang bersih dari sampah. Komunikasi lingkungan tidak mudah untuk dilakukan, komunikasi lingkungan yang efektif diperlukan perancangan strategi komunikasi yang tepat sehingga pesan dapat diterima dengan baik oleh komunikan (Wahyudin dan Uud 2017).Â
Tujuan komunikasi ialah bagaimana pesan yang disampaikan oleh komunikator dapat dipahami oleh komunikan. Maka dari itu, perancangan pesan oleh komunikator menjadi perhatian yang penting untuk dirumuskan. Perumusan pesan tersebut bisa dalam bentuk edukasi, motivasi dorongan untuk selalu menjaga dan melestarikan lingkungan serta larangan membuang sampah di lingkungan sekitar (Chandrabuwono & Atika, 2019).
Komunikasi lingkungan merupakan suatu prinsip dan teknik komunikasi untuk perlindungan dan pengelolaan lingkungan agar tidak terjadi kerusakan lingkungan. Kerusakan lingkungan akibat sampah ini akan berdampak pada masyarakat baik dari lingkungan alam maupun kesehatan manusia (Flor dan Cangara, 2018).
Kondisi perilaku pengelolaan pemerintah daerah saat ini dan masih rendahnya tingkat kesadaran masyarakat sepertinya tidak akan mampu meningkatkan kesadaran masyarakat dan industri terhadap kelestarian lingkungan hidup. Dibutuhkan kemauan politik pemerintah daerah untuk mengkomunikasikan kelestarian lingkungan hidup melalui strategi komunikasi lingkungan hidup yang dapat meningkatkan kesadaran dan pertimbangan masyarakat/industri terhadap lingkungan hidup.Â
Masyarakat juga harus bisa berkontribusi dalam menjaga kelestarian lingkungan, bertanggung jawab atas apa yang dilakukan. Misalnya, kalau habis membeli makanan atau minuman, apabila tidak menemukan tempat sampah, bungkus makanan atau minumannya bisa di simpan di tas terlebih dahulu lalu membuangnya ketika sudah menemukan tempat sampah terdekat, sehingga tidak membuang sampah sembarangan.
Terakhir, upaya pembangunan dan konservasi lingkungan hidup harus dilakukan secara terpadu antara pemerintah, LSM, media massa, dunia usaha/industri, dan masyarakat. Pelestarian dan perlindungan lingkungan hidup tidak hanya menjadi tugas pemerintah (daerah), tetapi juga menjadi tugas dan tanggung jawab seluruh lapisan masyarakat (Wahyudin, 2017).
DAFTAR PUSTAKA
Chandrabuwono, A. B., & Atika, A. (2019). KOMUNIKASI LINGKUNGAN MASYARAKAT SUNGAI TABUK DALAM MENJAGA KEBERSIHAN SUNGAI. Metacommunication: Journal of Communication Studies, 4(2), 195. https://doi.org/10.20527/mc.v4i2.6939
Wahyudin, U. (2017). STRATEGI KOMUNIKASI LINGKUNGAN DALAM MEMBANGUN KEPEDULIAN MASYARAKAT TERHADAP LINGKUNGAN. Jurnal Common, 1(2). https://doi.org/10.34010/common.v1i2.57
Flor, AG; Cangara, H. (2018). Komunikasi Lingkungan Penanganan Kasus-Kasusi Lingkungan Melalui Strategi Komunikasi Jakarta: Prenadamedia Group