Mohon tunggu...
Aghita Galih Rivandita
Aghita Galih Rivandita Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa

Saya merupakan mahasiswa yang sedang menempuh Pendidikan Profesi Guru

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Aksi Nyata Perspektif Sosiokultural T5

26 Maret 2024   19:39 Diperbarui: 26 Maret 2024   19:45 275
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berikut merupakan refleksi saya dalam mempelajari topik 5 yaitu Pendekatan, Strategi, Metode, dan Teknik Pembelajaran yang Diterapkan Sebagai Scaffolding pada ZPD.

MULAI DARI DIRI 

Setelah saya mempelajari topik ini saya mengetahui bahwa Pendekatan, strategi, metode dan Teknik pembelajaran yang diterapkan sebagai Scaffolding pada ZPD sangat memiliki pengaruh terhadap pendidikan serta proses pembelajaran. Proses pembelajaran di Indonesia dipengaruhi oleh berbagai perspektif sosial, budaya, ekonomi, dan politik yang dapat berdampak pada pendidikan. Semua hal tersebut dapat mempengaruhi kemampuan keterampilan dan pengetahuan siswa yang beranekaragam.

EKSPLORASI KONSEP 

Yang saya pelajari dalam topik ini yaitu sebelum memulai kegiatan pembelajaran kita harus mengetahui mengenai latar belakang yang dimiliki oleh peserta didik dengan melakukan asesmen atau penggalian informasi di awal. Hal ini guna mengetahui latar belakang yang dimiliki, gaya belajar, karakterisik yang dimiliki. Sehingga kita sebagai seorang pendidik nantinya bisa mengajar sekaligus mendidik peserta didik kita secara tepat sesuai kebutuhannya. Dengan hasil analisis kita bisa menyusun mengenai strategi, metode, teknik dan pendekatan guna diimplementasikan dalam scaffolding pada ZPD.

RUANG KOLABORASI 

Dalam ruang kolaborasi saya dan teman-teman saling berkolaborasi mendiskusikan pertanyaan yang disajikan dalam ruang kolaborasi. Di dalamnya terdapat empat pertanyaan pemantik terkait implementasi scaffolding pada ZPD. Kami mengutarakan penapat kami satu persatu. Pertanyaan pemantik tersebut membahas mengenai pandangan kami masing-masing mengenai tentang Pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran yang diterapkan sebagai Scaffolding pada ZPD yang mempengaruhi proses pendidikan serta pembelajaran. Selain itu kami juga membahas mengenai kesiapan dari masing-masing anggota kelompok untuk mengajar tentunya dengan mempertimbangkan scaffolding pada ZPD. Kami berempat mengutarakan masing-masing jawaban untuk kemudian kami jadikan satu dan bisa menjawab semua pertanyaan yang tersedia. Tentunya dari jawaban teman-teman satu kelompok, saya mendapatkan sudut pandang baru terkait materi scaffolding ini.

DEMONSTRASI KONTEKSTUAL 

Hal penting yang saya pelajari dari proses demonstrasi kontekstual yang saya jalani bersama kelompok adalah mengenai pendapat masing- masing mengenai scaffolding pada ZPD yang mempengaruhi proses pendidikan yang dimiliki bertujuan untuk kemandirian peserta didik dalam pembelajaran. Scaffolding juga menunjang peningkatan kompetensi peserta didik. Sehingga, scaffolding sangat tepat digunakan oleh seorang guru dalam proses pembelajaran. Dalam demonstrasi ini kami mempresentasikan hasil diskusi dalam bentuk power point. Kami bersama-sama berdiskusi dengan teman-teman dari kelompok lain dan mendapatkan banyak pemahaman baru dari sudut pandang teman kami yang lain. di akhir sesi kami bersama dosen melakukan sesi diskusi mengenai topik bahasan ini.

ELABORASI PEMAHAMAN 

Hal yang saya dapat sejauh ini adalah dalam penerapan pembelajaran seorang pendidik harus mengetahui latar belakang peserta didik sehingga dalam penyusunan dan perancanganan rencana pembelajaran materi yang diberikan sesuai dengan kebutuhan. ZPD merupakan upaya pendidik untuk membantu peserta didik mendapatkan potensi aktual, strategi yang bisa dilakukan adalah dengan pemberian scaffolding. Strategi, teknik, pendekatan pembelajaran merupakan upaya pemenuhan kebutuhan yang bisa dilakukan oleh pendidik. Pemahaman saya yang berubah adalah dalam pemberian layanan/pengajaran di sekolah seorang pendidik hanya tinggal memberikan materi saja kemudian di akhir pendidik akanmelakukan penilaian atau evaluasi guna mengetahui sejauh mana pemahaman yang didapatkan oleh peserta didik. tetapi sebagai seorang pendidik tentunya harus menyusun strategi, teknik, serta pendekatan dalam pembelajaran. Hal tersebut merupakan implementasi scaffolding dalam meningkatkan potensi aktual yang dimiliki peserta didiknya. Sehingga nantinya saya berharap bisa memberikan layanan ke-Bkan yang sesuai dengan kebutuhan yang peserta didik butuhkan.

KONEKSI ANTAR MATERI 

Pembelajaran Berdiferensiasi 

Pendekatan scaffolding digunakan untuk membantu siswa memahami materi layanan dengan memberikan beberapa kegiatan atau bantuan sesuai dengan kebutuhan masing-masing siswa secara berkelompok

Filosofi Pendidikan

Pendekatan scaffolding dalam pemberian layanan BK dapat diintegrasikan dengan filosofi pendidikan KHD untuk mendukung perkembangan siswa sesuai dengan Zona Perkembangan Proksimal (ZPD) mereka

PPDP

Dalam penerapannya, guru BK memberikan bantuan secara bertahap dan terstruktur kepada peserta didik untuk mencapai tujuan pembelajaran yang sudah ditetapkan

Prinsip pengajaran dan asesmen

Kaitan penerapan pendekatan scaffolding dengan asesmen, guru bisa menentukan metode, strategi, teknik pemberian layanan berdasarkan hasil asesmen yang dilakukan. Serta mengetahui ZPD siswanya.

AKSI NYATA 

Hal yang harus saya persiapkan tentunya pemahaman yang nyata akan scaffolding pada ZPD. Sehingga ketika saya terjun di lapangan maka saya bisa mengaplikasikan materi yang sudah saya pelajari di sekolah

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun