Mohon tunggu...
Aghita Galih Rivandita
Aghita Galih Rivandita Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa

Saya sedang berkuliah dalam Program Profesi Guru

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Aksi Nyata Topik 2 Perspektif Sosio-Kultural

17 Januari 2024   16:16 Diperbarui: 17 Januari 2024   16:16 2688
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada topik dua inimembahas mengenai Konsep dasar perspektif sosio-kultural dalam pendidikan. Topik ini memberikan pemahaman mengenai SES dan CHAT yang akan ditemui oleh pendidik dalam dunia pendidikan. Sehingga pendidik dapat secara efektif memberikan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan yang dimiliki oleh peserta didik. 

1. Mulai dari diri

Apa yang anda pikirkan tentang topik ini sebelum sebelum memulai proses pembelajaran?

Hal awal yang saya pikirkan adalah keberagaman sosial, budaya, ekonomi dan politik sangat mempengaruhi pembawaan dari setiap karakter peserta didik, sehingga memiliki karakter yang beragam setiap individu. Untuk dapat mempertimbangkan keberagaman didalam kelas maka diperlukan pemahaman yang mendalam tentang hal yang menyebabkan terjadinya keberagaman peserta didik. sebagai seorang pendidik harus memahami betul mengenai konsep sosiokultural ini karena akan diterapkan dalam pembelajaran. Terlebih saat ini pembelajaran haruslah memerdekakan peserta didik sehingga teori ini akan sangat membantu dalam melakukan assesmen yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik.

2. Eksplorasi Konsep

Apa yang anda pelajari dari konsep yang ada dalam topik ini?

Pada topik ini saya mempelajari mengenai konsep dasar dalam peserpektif sosiokultural dalam pendidikan yaitu Socioeconomic Status (SES) dan Cultural Activity Theory (CHAT) yang memiliki pengaruh dalam membentuk dasar sosialisasi kognitif anak melalui interaksi sosial dan interaksi orang dewasa dan anak-anak. SES sendiri adalah cara untuk mengelompokkan individu maupun sebuah keluarga berdasarkan kemampuan ekonomi dan status sosialnya. perbedaan antar kelompok SES sangat mempengaruhi pembentukan perkembangan individu dengan adanya perbedaan pola interaksi yang dimiliki setiap individu. Hal ini sangat penting dalam pendidikan karena dengan adanya perbedaan ini akan mempengaruhi cara pandang dan kebutuhan belajar setiap peserta didik. sehingga dalam pembelajaran harus dilakukan assesmen yang benar-benar sesuai dengan kebutuhan yang dimiliki oleh peserta didik.

3. Ruang Kolaborasi 

Apa yang anda pelajari lebih lanjut bersama dengan rekan-rekan anda dalam ruang kolaborasi?

Dalam ruang kolaborasi kami dan rekan-rean satu kelompok berdiskusi mengenai perspektif sosiokultural dalam buku bacaan "Belajar Berdemostrasi" (bagian yang relevan terdapat pada halaman 58--75), "Ray Pecandu Game Online" (bagian yang relevan terdapat pada halaman 76--92), dan "Melawan Setan Bermata Runcing: Pengalaman Pergerakan Pendidikan Sokola" (bagian yang relevan terdapat pada halaman 125--156). Berdasarkan dari sumber buku-buku tersebut, kami memahami bahwa dalam proses pembelajaran, terdapat beberapa faktor seperti faktor lingkungan sosial yang memiliki pengaruh besar dalam proses terbentuknya pengalaman belajar peserta didik. Dengan demikian, telah menjadi tanggung jawab guru untuk bisa menghadapi dan mencari solusi dari tantangan yang hadir dari interaksi sosial dalam pendidikan. Hal tersebut akan dapat dicapai melalui penyesuaian strategi serta model pembelajaran yang tepat, yang bertujuan untuk bisa mengoptimalkan pengalaman belajar dari peserta didik. Dengan begitu, guru harus bisa berperan sebagai fasilitator yang kompetem dalam menciptakan suasana pembelajaran yang dapat mendukung berkembangnya sosial serta kognitif anak, dan sekaligus juga memastikan jika interaksi sosial dapat berpengaruh positif dalam proses pembelajaran mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun