Jawa Timur - Selasa (19/4/2022) lalu Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyampaikan kabar bahwa Vaksin HPV telah dimasukkan ke dalam program imunisasi rutin di Indonesia, sehingga vaksin ini dapat diakses secara gratis oleh masyarakat Indonesia yang memenuhi persyaratan. Vaksin HPV gratis sebenarnya bukan program baru di Indonesia, karena pemberian vaksin ini sudah dilakukan sejak tahun 2016 namun hanya di daerah DKI Jakarta saja dan belum menyeluruh.
Melansir dari laman Kemenkes RI, vaksin HPV untuk tahun ini akan diberikan di 131 kabupaten/kota di 8 provinsi. Terdiri dari 4 provinsi di Pulau Jawa dan 4 provinsi di luar Pulau Jawa (Provinsi DKI Jakarta, DI Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Utara, Sulawesi Tenggara, Gorontalo, dan Bali) dan diharapkan pada tahun 2023 program vaksin HPV gratis sudah dapat diberikan kepada masyarakat yang membutuhkan di seluruh Indonesia.
Menkes Budi juga menyatakan bahwa pemberian vaksin HPV gratis ini untuk anak perempuan di tingkat sekolah dasar (SD) kelas 5 dan 6 dengan rentang usia antara 10 hingga 13 tahun dengan pertimbangan belum mengalami menstruasi, karena ada aturan bahwa vaksin ini harus diberikan sebelum menstruasi dan jadi tidak efektif jika pemberian vaksin dilakukan pada perempuan yang sudah menstruasi.
Vaksin HPV untuk mencegah kanker serviks ini akan diwajibkan kepada kelompok sasaran, sebab menurut Menkes Budi kematian Ibu di Indonesia akibat kanker yang paling tinggi adalah kanker payudara dan serviks.
Dengan dimasukkannya vaksin HPV dalam program imunisasi rutin pemerintah untuk pencegahan sejak dini diharapkan dapat mengurangi angka kematian ibu akibat kanker serviks di Indonesia. Program tersebut sedianya akan dilaksanakan dalam kegiatan Bulan Imunisasi Anak sekolah (BIAS) pada Agustus 2022.
Namun meski program tersebut sudah lama dijalankan dan ketersediaan vaksin HPV di Indonesia juga sudah ada sejak beberapa tahun yang lalu, masih banyak perempuan Indonesia yang belum menyadari betapa pentingnya vaksin HPV. Beberapa dari mereka ada yang menolak untuk divaksin karena termakan hoax yang menyebutkan bahwa vaksin HPV menyebabkan kemandulan.
Oleh sebab itu, sekelompok mahasiswa Universitas Negeri Malang yang tergabung dalam kelas mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan ini memutuskan untuk menyebarkan dan mengedukasi masyarakat khususnya perempuan mengenai pentingnya vaksin HPV sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat.
Penyebaran poster edukasi tersebut dilakukan di beberapa daerah di Jawa Timur, yakni: Malang, Sidoarjo, Blitar, Tulungagung, dan Trenggalek. Pemilihan lokasi tersebut selain karena Jawa Timur merupakan salah satu daerah sasaran program vaksin HPV gratis oleh Kemenkes, juga dikarenakan menyesuaikan dengan daerah asal dari masing-masing mahasiswa.
Aksi turun ke lingkungan masyarakat untuk memberikan edukasi mengenai vaksin HPV ini mulai dilakukan sejak tanggal 13 Mei 2022. Setiap mahasiswa yang berada di Malang, Sidoarjo, Blitar, Tulungagung, dan Trenggalek mengunjungi berbagai macam tempat seperti daerah perumahan warga serta turun langsung ke jalan raya, dan tempat-tempat umum lain untuk melakukan pengabdian dengan membagikan poster vaksin HPV.
Tidak hanya sekedar menyebarkan poster saja, tetapi mereka juga turut menjelaskan secara singkat mengenai definisi dari vaksin HPV, pentingnya vaksin HPV, dan program dari Kemenkes RI mengenai vaksin HPV.
Dari kegiatan ini, setiap mahasiswa mendapatkan beberapa fakta yang kedepannya dapat menjadi pertimbangan pemerintah apabila ingin mensukseskan program vaksin HPV ini. Fakta tersebut mengenai minimnya pengetahuan masyarakat tentang kanker serviks yang dapat menyerang kesehatan reproduksi mereka serta langkah awal pencegahan dari kanker serviks, bahkan tidak sedikit dari masyarakat yang tidak mengetahui keberadaan dari kanker serviks ini.
Oleh karena itu, pemerintah harus gencar memberikan sosialisasi yang mendalam kepada masyarakat mengenai kanker serviks dan vaksin HPV, terutama pada target utama dari program ini sehingga kekhawatiran masyarakat terhadap vaksin HPV dapat terbantahkan dan masyarakat bersedia mengikuti program vaksin HPV dengan tertib.
Selain fakta tersebut, beberapa masyarakat yang memang sudah menaruh perhatian lebih terhadap kanker serviks dan program vaksin HPV merasa berterima kasih dengan adanya kegiatan membagikan poster edukasi mengenai kanker serviks dan vaksin HPV yang dilakukan oleh mahasiswa UM sehingga masyarakat mendapatkan gambaran awal dari program pemerintah ini sebelum kedepannya akan mendapatkan sosialisasi mendalam dari pemerintah.
Seperti yang disampaikan oleh pengguna jalan raya di daerah Malang “Wah hebat sekali kalian sudah aware sama hal ini, semoga semakin banyak yang tahu mengenai kanker serviks dan program vaksin HPV semakin banyak yang terhindar dari kanker serviks”.
Kegiatan ini mendapat respon positif dari masyarakat, sebab dengan adanya kegiatan ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap bahaya kanker serviks dan pentingnya vaksin HPV sejak usia dini sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan.
Elis, ibu rumah tangga sekaligus salah satu masyarakat yang menjadi sasaran pembagian poster edukasi, menyampaikan bahwa adanya program ini membuat beliau sadar akan pentingnya vaksin HPV “Saya baru tau kalau vaksin HPV sudah masuk program imunisasi gratis untuk anak-anak SD di sekolah, nanti saya beritahu anak saya supaya berani untuk suntik vaksin HPV ini. Ternyata vaksin ini penting sekali untuk anak perempuan. Terima kasih ya mbak” ujarnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H