Baiklah baik, bagaimana kalau untuk lebih mudahnya, kita mulai dari hal-hal kecil yang menyebalkan dari ibumu. Kau bisa sebutkan?
Tentu aku bisa. Baiklah, seperti aku bilang di awal tadi, ibuku adalah orang yang sangat cerewet. Dia selalu saja mengkhawatirkan tentang aku, padahal aku adalah seorang anak lelaki yang sudah mandiri. Dia tidak begitu percaya padaku.
Lalu apa yang membuat hal itu menjadi buruk?
Tentu saja buruk, karena dengan begitu, aku... aku... selalu tahu, saat aku kesulitan, aku harus menuju kepada siapa.
Siapa?
Ibuku. Tentu saja, setiap aku kesulitan, aku selalu mengadu kepada Ibuku. Dan dia selalu... ada?
Ya, sebuah permulaan yang bagus. Jadi, sekarang kamu tahu betapa baiknya kebiasaan cerewet dan kekhawatiran ibumu itu kan? Itu membuatmu merasa aman. Karena kamu tahu, dia akan selalu ada untukmu.
Tidak, itu bukan hal bagus. Itu menjengkelkan.
Ahh, kamu masih saja keras kepala. Sepertinya terlalu sulit untuk mengakuinya untuk orang sepertimu bukan?
Apa maksudmu, aku tak paham.
Oke, sekarang bagaimana dengan bagian dia yang tidak memiliki waktu untukku, karena selalu sibuk bekerja, dan pada akhirnya, dia tetap tidak memberikan standar hidup yang tinggi untukku?