Mohon tunggu...
Ageng Yudhapratama
Ageng Yudhapratama Mohon Tunggu... Lainnya - Pengangguran profesional

Seorang manusia yang sering sambat mengenai banyak hal.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Rumah Susun Humanis ala Pekunden Semarang

2 September 2020   16:56 Diperbarui: 5 September 2020   09:09 567
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Memang logikanya pemisahan lantai hunian dengan lantai kios sudah memikirkan faktor keamanan dan kenyamanan warga. Akan tetapi konsep ini sangat tidak masuk akal dengan kebutuhan dan karakter warga. Alhasil banyak warga yang mengabaikan pembagian zonasi ini. Mereka tetap membuka kios kelontong atau berjualan gorengan di depan unit hunian mereka masing-masing, dengan segala kreativitasnya.

Ternyata walaupun pihak Pemkot Semarang dan kontraktor sudah berusaha melibatkan warga dalam proses merencanakan dan membangun rusun, usaha tersebut belum cukup. Nyatanya tetap ada faktor budaya komunal warga yang belum bisa sepenuhnya diakomodasi. 

Meski demikian bukan berarti pembangunan rusun ini gagal. Seperti biasa, warga kampung selalu memiliki daya adaptasi dan daya tahan untuk berdamai dengan keadaan. Mereka tetap nrimo dan berusaha menyesuaikan diri dengan situasi di rusun. Caranya tak lain dengan membawa budaya kampung mereka ke dalam kehidupan baru di Rusun Pekunden.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun