Dengan perkataan lain, hubungan berupa komunikasi antara kandidat terpilih dengan para konstituen masih berlangsung sekaligus sebagai wadah untuk menampung aspirasi yang terus berkembang.
Berbeda dengan cara-cara kampanye politik yang hanya "menjual" visi, misi dan program yang dikemas dalam tema atau topik yang bersifat umum, menggeneralisir masalah (keadilan, kesejahteraan, kemakmuran, dan lainnya) yang belum tentu menyentuh kepentingan secara nyata bagi khalayak sasarannya. Kalaupun si kandidat nantinya terpilih, biasanya lupa atau melupakan pemilihnya karena hubungan berupa komunikasi sudah putus alias tidak berkelanjutan.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!