Namun berdasar catatan sejarah disebutkan bahwa lokasi bandara baru tersebut (termasuk gempa dan tsunami di Palu) pernah luluh lantak diterjang gempa dan tsunami. Lebih jelasnya dapat dibaca disini: http://jogja.tribunnews.com/2018/10/02/jejak-tsunami-besar-di-pesisir-kulonprogo-dekat-calon-bandara?page=4.
Tanpa memperdebatkan persoalan ini, yang jelas bencana alam (gempa dan tsunami) tidak bisa diprediksi kapan akan terjadi. Yang perlu dipahami bahwa daerah pesisir ini merupakan lokasi ancaman bencana dan perlu diantisipasi. Bukan hanya sebatas pada design bentuk fisik bangunan-- tetapi terpenting  mitigasi bencana gempa-tsunami menjadi perlu disosialisasikan setiap saat kepada seluruh warga setempat (termasuk para calon/penumpang pesawat udara) sehingga dapat meminimalisir korban bilamana bencana alam itu terjadi.
Artikel/tulisan ini bukanlah bermaksud untuk menakut-nakuti. Jauh dari itu hanyalah sekedar mengingatkan atau betapa perlunya suatu perencanaan pembangunan termasuk infrastruktur transportasi udara/bandara baru harus dibarengi suatu perencanaan yang matang.
Meminjam istilah dalam analisis SWOT (Strength/kekuatan, Weakness/kelemahan, Opportunities/peluang, dan Threats/ancaman) walaupun konsep ini tergolong sudah lama, tetapi ada relevansinya di-identifikasi menyangkut faktor eksternal khususnya beberapa ancaman yang kemungkinan terjadi sewaktu-waktu.
Ambisi untuk membangun mega proyek infrastruktur transportasi udara seperti dipaparkan diatas boleh saja dilakukan, Namun jangan sampai hanya mengejar target dan demi prestisius lantas menganggap sepele terhadap sesuatu yang mengancam dihadapan kita, yang justru bisa membawa banyak korban. Apalagi dengan target tahap pertama pembangunan bandara baru di Yogyakarta selesai bulan April 2019 -- bertendensi politis terkait pelaksanaan pemilihan umum legislatif dan pilpres nanti. (Subarja W).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H