Mohon tunggu...
Agavia Syifa Rivani
Agavia Syifa Rivani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Negeri Jakarta

hi!

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pendidikan Gaya Bank Sebagai Tantangan Pembelajaran Daring di Masa Pandemi (Perspektif Paulo Freire)

18 Desember 2022   14:39 Diperbarui: 20 Desember 2022   07:27 367
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Joseph dan Czarnecki (dalam Delwiche dan Henderson, 2013, hlm. 228; Fadhal, 2020), menyebutkan bahwa di media digital, lingkungan sangat terkontrol, diatur, dan dalam level tertentu sangat artifisial. Siswa tidak selalu atau belum tentu akan mendapatkan respons yang mereka inginkan. Media digital membuat siswa “dipaksa” menjawab apa yang pendidik inginkan, dibandingkan dengan menerima jawaban atau respons siswa yang lebih alami. Artinya, dalam pembelajaran daring, respons siswa tidak sealami dalam kondisi pembelajaran luring. Akibat penggunaan media daring, siswa menjadi tidak mudah memahami peta pembelajaran, mengantisipasi respons, dan sulit mengembangkan pengetahuan dan kemampuan dirinya. Diskusi sulit dilakukan dengan leluasa, sehingga mereka enggan berbicara dalam kelas daring. Empati, fleksibilitas, dan kenyamanan interaksi berkurang, tergantikan dengan komunikasi yang terstandar dan kaku.

Menurut Paulo Freire, dalam konsep pendidikan gaya bank, pengetahuan adalah merupakan sebuah anugerah yang di hibahkan oleh mereka yang menganggap diri berpengetahuan kepada mereka yang di anggap tidak memiliki pengetahuan apa-apa (Freire, 2008). Pendidikan seperti ini dapat dianalogikan seperti seseorang mengisi berliter-liter air ke tangki kosong tanpa tangki mengetahui untuk apa air-air tersebut. Padahal murid juga merupakan manusia yang memiliki segudang kemampuan yang berbeda-beda. Ia mampu berpikir kritis dan dapat menyampaikan segala bentuk dengan sudut pandangnya (Robikhah, 2018). Pendidikan menurut Paulo Freire harus berorientasi untuk membebaskan manusia dari kungkungan rasa takut dan tertekan akibat otoritas kekuasaan (penindasan). Jika pendidikan gaya bank terus dilanggengkan, maka di khawatirkan akan berdampak pada menurunnya semangat belajar siswa dan menjadikannya sebagai individu yang malas berpikir.

Memang dalam pelaksanaan pembelajaran daring ini banyak memanfaatkan platform digital, sehingga perlu adanya adaptasi terhadap gaya belajar baru yang cenderung mengedepankan kemandirian peserta didik dalam belajar. Namun perlu diperhatikan bahwa proses belajar mengajar yang interaktif juga diperlukan apalagi pada pelaksanaan PJJ ini guru tidak dapat memantau peserta didik secara langsung seperti di sekolah. Maka perlu bagi guru untuk menciptakan suasana belajar yang bukan hanya sesuai prosedur namun juga berarti bagi peserta didik. Guru sebagai fasilitator tidak hanya terbatas menyediakan hal-hal yang sifatnya fisik, tetapi lebih dari itu adalah bagaimana guru memfasilitasi peserta didik agar dapat melakukan kegiatan dan pengalaman belajar serta memperoleh keterampilan hidup (Maimunawati & Alif, 2020).

Dalam menanggapi pendidikan gaya bank ini, Freire mencetuskan  “Pendidikan Hadap Masalah” dimana guru belajar dari murid dan murid belajar dari guru. Guru menjadi rekan murid yang melibatkan diri dan merangsang daya pemikiran kritis para murid. Pengajaran hadap masalah adalah bagaimana usaha untuk membangun kreativitas peserta didik, hubungan dialogis serta mendorong sikap revolusioner untuk melangkah ke depan membangun masa depan peserta didik. Dengan kata lain, pengajaran hadap masalah sebenarnya mengisyaratkan bahwa dunia pendidikan seharusnya mampu membebaskan seluruh komponen pendidikan baik peserta didik, guru, kurikulum maupun lembaga pendidikannya (Husni, 2019). Diharapkan dengan begitu pendidikan di masa pandemi dapat terlaksana sesuai dengan tujuan yang di cita-citakan.

KESIMPULAN

Pendidikan di masa pandemi saat ini tentu tidak akan lepas dari adanya tantangan yang harus dihadapi, terutama tantangan bagi pelaku pendidikan yaitu guru dan peserta didik dalam menciptakan lingkungan belajar yang baik. Seorang guru sebagai garda terdepan pendidikan harus terus memperhatikan keaktifan siswa dalam pembelajaran daring ini. Namun realitas yang terjadi menunjukkan bahwa masih banyak guru yang belum siap menghadapi pembelajaran daring. Guru cenderung belum dapat menciptakan dialog dua arah dengan siswa sehingga siswa hanya berperan sebagai penerima. Kasus ini sesuai dengan pemikiran yang dicetuskan oleh tokoh pendidikan asal Brazil, Paulo Freire dalam karyanya yaitu Pendidikan Gaya Bank (The Banking Education) yang mengibaratkan pendidikan sebagaimana kegiatan menabung, di mana peserta didik sebagai tabungan dan guru sebagai penabung. Pendidikan gaya bank mengibaratkan guru sebagai subjek dan murid sebagai objek yang dapat diatur. Hal ini menyebabkan pendidikan cenderung pasif dan menghambat ruang bebas siswa dalam berpikir kritis. Pendidikan menurut Paulo Freire harus berorientasi untuk membebaskan manusia dari kungkungan rasa takut dan tertekan akibat otoritas kekuasaan (penindasan). Maka dari itu Paulo Freire mencetuskan istilah ”Pendidikan Hadap Masalah”, di mana guru menjadi rekan murid dalam membangun hubungan dialogis agar dapat menciptakan proses interaksi yang baik dan bersinergi.

DAFTAR PUSTAKA

Freire, Paulo. (2008). Pendidikan Kaum Tertindas. Terjemahan oleh Tim Redaksi. Jakarta: Pustaka LP3S Indonesia.

Maemunawati, Siti dan Muhammad Alif. 2020. Peran Guru, Orang Tua, Metode dan Media Pembelajaran: Strategi KBM di Masa Pandemi Covid-19. Penerbit 3M Media Karya Serang.

Suradi, Muhammad, dkk. 2021. Guru dan Perubahan: Peran Guru di Dunia Pendidikan dan Pembangunan Sumber Daya Manusia. Penerbit Global Aksara Pres.

Fadhal, Soraya (2020) Hambatan komunikasi dan budaya dalam pembelajaran daring pada masa Pandemi COVID-19. In: Kolaborasi lawan (hoaks) COVID-19: kampanye, riset dan pengalaman Japelidi di tengah pandemi. Program Studi Magister Ilmu Komunikasi UGM

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun