Ada orang yang bilang kalo dia punya skill-nya SRV dan soul-nya Clapton. Coba dengarkan baik-baik albumnya yang berjudul Continuum. Saya melihat sisi jenius seorang John Mayer dalam menciptakan sebuah album pop, ringan, ear catchy, namun masih bisa menunjukkan influence blues yang ‘dalem’. Licks gitarnya yang lirih, menyentuh, dan jujur menunjukkan bahwa John Mayer adalah generasi ‘blues revival three’ yang akan mengangkat blues. Lalu ada Joe Bonamassa, Kenny Wayne, Garry Clark Jr., dan lain-lain.
Di Indonesia sendiri kita punya Adrian Adieoetomo yang pada 2007 lalu albumnya mendapat penghargaan “Best Album” versi Rolling Stone Indonesia. Banyak orang yang mau berjuang untuk mengangkat blues ke tingkat yang lebih tinggi. Buatlah musik blues yang sesuai dengan jaman. Kita harus tetap berkarya, buatlah album-karya terbaikmu dan tunggulah kesempatannya. Ketika momen itu datang, maka bersiaplah untuk “meledak”. (AP)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H