Pergerakan Mahasiswa di Era-baru
Kumpulan ini adalah rekomendasi perubahan agar mahasiswa hari ini bergerak lebih produktif, berdampak, dan efektif menjawab kebutuhan masyarakat. Di tengah era revolusi industri 4.0, kita perlu menyadari bahwa Indonesia hari ini sudah memiliki kelengkapan asas dari demokrasi. Kita sudah punya modal dari uang dan SDM yang melimpah. Uang yang banyak di daerah dan tersebar, ternyata hanya menjadi bangunan (bangunan infrastruktur). Memang uang itu bisa menjadi jawaban atas permasalahan sementara namun tidak menjawab masalah ke depan bangsa ini, yakni soal SDM yang berkualitas. Kita sepakat kalau angka ketimpangan yang tercipta hari ini, antara desa dengan kota justru tercipta akibat mekanisme pasar yang berjalan mendorong orang untuk mengeksploitasi teknologi sebagai modal (kapital). Disamping uang, masalah ketidakmerataan SDM juga harusnya menjadi autokritik bagi narasi mahasiswa hari ini.
Saya menawarkan beberapa gerakan perubahan untuk mahasiswa ke depan. Pertama menyangkut kemandirian dan kedua soal ko kreasi mahasiswa untuk masyarakat.Â
Kemandirian mahasiswa, yang mengandalkan sekali skema pendanaan organisasi dari kampus atau DIKTI/ pemerintah. Seharusnya menjadi evaluasi bagi mahasiswa hari ini. Berbicara kemandirian, tentunya berbicara soal produk (konsep bisnis) yang ingin dibangun oleh mahasiswa. Hari ini, kita perlu menyadari bahwa 90% dana kegiatan di kampus bersumber dari LK. Lalu bagaimana jika kegiatan kemahasiswaan (hari ini) dibekukan oleh pemerintah? Mahasiswa, bisa apa.
Organisasi BEM/ KM, harus memiliki produk yang menjual. Jika perlu, organisasi demikian harus memiliki sebuah statuta ganda, baik sebagai organisasi mahasiswa atau organisasi bentukan sebagai organisasi masyarakat (CV-Firma- PT). Unit usaha kemahasiswaan juga perlu dibangun kembali, dengan diisi oleh orang-orang kompeten di bidangnya. Produk-produk yang dikembangkan juga tak melulu soal merchendize event, bisa juga kita bangun unit usaha bersama masyarakat (dibidang kuliner atau kraft) yang dijual di acara kemahasiswaan. Berag Bayangkan, apabila organisasi BEM bisa membiayai pergerakan mahasiswa? Bayangkan jika BEM bisa mengalokasikan 5 juta untuk dana riset sebagai insentif tambahan mahasiswa yang ingin mengekskalasikan riset-riset PKM ? Bayangkan, jika riset PKM menjadi produk bisnis yang dapat dijadikan modal untuk ajang inkubasi bisnis-sosial.
Rekomendasi program berikut di antaranya:
1. Dana Abadi Untuk Rekan Mahasiswa (Donatur dari alumni atau wirausaha kampus)
2. Badan Usaha Milik Mahasiswa dengan unit usaha produktif- milikkampus yang terdistribusi (jasa / produk)
3. Temu bisnis dengan alumni
4. Kemitraan Produktif dengan Masyarakat atau swastaÂ
5. Saham Mahasiswa