Mohon tunggu...
Mukhtaruddin Yakob
Mukhtaruddin Yakob Mohon Tunggu... Pekerja Media -

Saya seorang pekerja Pers untuk sebuah media televisi. Gemar menulis dan suka diskusi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Gerobag Baca, Literasi di SD Terdampak Gempa

9 Oktober 2017   14:59 Diperbarui: 11 Oktober 2017   08:24 1303
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sesuai dengan kodratnya, Riyan senang membaca sejarah sepak bola atau sepak bola dari masa ke masa. Setelah mendapatkan buku sepak bola, Riyan bersama beberapa murid lelaki lain memilih sebuah balai bertiang. Balai berukuran 2x3 meter ini dikenal dengan sebutan Jambo Meurunoe (Pondok Belajar) dekat pagar pekarangan sekolah.

"Kami senang bisa membaca sambil istirahat," kata Riyan.

Ada empat Jambo Meurunoe yang ada di depan pekarangan sekolah. Tiga bangunan terbuat dari kayu, satu lagi dibangun permanen dan terletak bersisian dengan pintu pagar sekolah. Para murid yang tidak kebagian jambo menjadikan anak tangga sekolah menjadi tempat berkumpul. Kondisi ini tak mengurangi semangat mereka membaca.

Beberapa murid perempuan khususnya kelas lima dan enam asik membuka lembar demi lembar buku cerita bergambar. Satu persatu gambar mereka amati sambil membaca keterangan di bawahnya. Sesekali mereka menoleh teman sebelah. Entah apa yang mereka diskusikan. Yang pasti, "Gerobag Baca" sudah mendekatkan mereka dengan buku.

Putri dan Nurfajri, dua murid kelas V SD Negeri 1 Trieng Gadeng yang menikmati keseruan dengan kehadiran suasana ini. Putri bersama Nurfajri dan teman-teman mereka mengaku senang bisa membaca sambil menikmati jajanan.

"Kami lagi baca cerita fiksi. Soalnya buku pelajaran sudah diberikan di dalam kelas," ujar Putri.

"Kami suka membaca cerita sebagai hiburan," sambung Nurfajri seraya menoleh teman sekililingnya.

Putri dan Nurfajri tak kebagian jambo tempat membaca. Mereka pun duduk berjejer di tangga sekolah sambil membolak-balik buku cerita bergambar. Biasanya mereka berdua sering memanfaatkan jambo sebagai tempat membaca. Hari ini mereka kalah cepat sehingga harus rela di tangga sekolah.

Memang, di "Gerobag Baca" sengaja disediakan buku cerita khususnya cerita bergambar. Koleksi ini untuk mengundang minat baca murid yang sudah lelah belajar dalam kelas selama dua jam. Ada sekitar 150 judul buku disediakan di gerobak tersebut. Materinya beragam. Sesuai dengan menu yang tertera pada bagian depan gerobak.

Untuk menghindari rasa bosan, koleksi buku di "Gerobag Baca" pun berganti setiap bulan. Koleksi buku di SD ini yang sudah mencapai 1000 judul memudahkan pengelola mengganti menu bacaan.

"Sebenarnya koleksi buku masih sangat kurang, jika ada yang membantu, kami siap menerima," kata Marhaban sambil tersenyum.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun