Tapi juga ada satu hal yang penah saya dengar dari seorang sutradara sekaligus scriptwriter Indonesia, “Kita belum punya pembuat cerita yang kemampuannya menyaingi atau melebihi penulis luar.”
Ini mungkin pernyataan retoris, tapi tentu dikatakan dengan berbagai alasan penunjang. Satu hal yang nyata dirasakan adalah iklim perfilman yang tidak mendukung untuk itu. Kalau mau membuat film semegah Interstellar, susah sekali mendapatkan budget. Kalau membuat film semembingungkan Memento, pasarnya kurang diminati. Serba salah, bukan?
Kita hanya bisa berdoa. Semoga industri kreatif Indonesia semakin dihargai supaya masyarakat film Indonesia semakin mengerti bahwa menonton film juga menjadi penting. Setelah itu tinggal menunggu waktu lahirnya storyteller yang bisa bikin penonton penasaran. Nolan asli Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H