Selain itu dukungan Gen Z dan milenial menjadi sebuah ilusi ketika saya sebagai salah satu ketua relawan Dani Ramdan menemui fakta di lapangan bahwa banyak mahasiswa yang bahkan tidak mengenal seorang Dani Ramdan.
Dalam sebuah kesempatan beberapa mahasiswa President University  yang sedang mengerjakan tugas akhir mewawancarai saya, usai wawancara saya gantian iseng me wawancarai mereka termasuk. Soal pilihan politik dalam pIlkada 2024.
Mengejutkan dari sekitar 4 orang mahasiswa tidak seorang pun yang mengenal sosok Dani Ramdan, dan yang lagi -lagi tidak disangka mereka justru mengenal sosok Lurah Kunang ayahanda Ade Kuswara.Â
3. Terlalu Fokus Kampanye di Dunia Maya Â
Pasangan  Dani Ramdan -  Romli jelas unggul dalam kampanye di media sosial, para Influencer ngetop Kabupaten Bekasi nyaris berkumpul semua di tim Dani - Romli.Â
Namun dominasi pasangan Dani - Romli di media sosial tampak tidak berarti ketika sampai di dunia nyata,sedari awal saya sudah sering mengatakan bahwa media sosial tidak terlalu berpengaruh dalam konstestasi politik di Indonesia  khususnya di Kabupaten Bekasi.Â
Kita bisa berkaca pada kasus Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang begitu viral di media sosial, mereka nyaris menguasai  jagat maya.Â
Namun itu tidak berarti apa - apa ketika berada di dunia nyata, PSI tidak bisa beranjak dari deretan Partai gurem.Â
4. Figur Calon Wakil Bupati LemahÂ
Sosok Dani Ramdan lemah dalam finasial seharusnya mendapat pendamping yang kuat secara finasial sehingga terjadi keseimbangan  kekuatan kepemimpinan yang mumpuni dan kekuatan finasial.Â
H. Romli yang sudah habis - habisan mendanai diri nya sendiri dalam pemilihan Anggota DPRD provinsi Jawa Barat bulan Februari lalu tampak kehabisan " Bensin " saat tampil menjadi calon Wakil Bupati.Â