SEHAT DALAM SEKEJAP
Akibat Stres.......
Dr. Setiawan (baca juga Ilmu Medis dan Meditasi, yang merupakan dialog antara Anand Krishna dan Dr. Setiawan, seorang ahli syaraf), seorang teman di Ashram yang pernah saya kutip sebelumnya, menyimpulkan :
Pada dasarnya, stress terjadi bila manusia berada dalam keadaan yang tidak sesuai atau bukan, maunya
Dengan “keadaan yang tidak sesuai atau bukan maunya” yang dimaksudkan adalah keadaan yang tidak diinginkan, yang tidak sesuai dengan harapannya. Pertanyaannya adalah “Dapatkah kita membebaskan diri dari keadaan yang tidak sesuai dengan keinginan kita ?”
Siapa yang menginginkan tawuran para pelajar di jalan raya? Siapa yang menginginkan kemacetan di Bundaran HI yang disebabkan oleh demonstarai? Siapa yang menginginkan pembantaian, perkosaan dan penjarahan? Anda tidak menginginkan, saya pun tidak – TETAPI kita harus menghadapainya.
Menurut Dr. Setiawan, dalam keadaan fisik yang lemah atau sakit, anda bisa mengalami stress. Begitu pula jika anda melakukan olahraga berat. Selain keadaan-keadaan fisik yang bisa memicu stress, masih ada juga keadaan-keadaan mental emosional yang bisa menjadi pemicu. Misalnya takut, kecawa, cemas, tidak nyaman, gelisah dan lain sebagainnya.
Pendapat Dr. Setiawan memang tepat sekali. Penelitian yang dilakukan di Duke University Medical Center selama lima tahun, dan terhadap 126 kasus, membuktikan bahwa stress yang disebabkan oleh keadaan-keadaan mental emosional jauh lebih berbahaya daripada stres yang disebabkan oleh keadaan fisik.
Mengomentari hasil penelitian yang dulakukan oleh Duke University, Dr. Basil Margolis dari Saint Joseph’s Hospital menulis di web berikut : http://cnn.com/HEALTH/9606/04/afm/stresfulheart/treadmil.lrg.jpg
Certainly we all experience stress to some degree or another…the big question, “How we handle it”. Some of us are better at handling stress…So far we have only been directing patients who we’ve identified as specific stress problems to the stress management program…What I think we as physicians should be doing now is subjecting all our patients to stress modifications
Sedikit banyak, kita semua mengalami stress…yang menjadi persoalan adalah car akita menanganginya..ada yang bisa menangani dengan lebih baik…selama ini, kita hanya mengarahkan segelintir pasien untuk mengikuti program manajemen stress…sebagai dokter, saya piker kita harus mengarahkan setiap pasien untuk mengolah stress.
Tetapi, sebelum mulai mengolahnya, kita harus tahu persis apa yang akan kita olah. Apa yang terjadi sehingga membutuhkan pengolahan?