dan warga masyarakat yang tinggal di wilayah tersebut.
Adapun warga masyarakat Persia dan Yunani adalah orang-orang (asing-ak) pertama yang dating dari luar India dan mereka harus menyebrangi sungai Sindhu, yang sekarang disebut Indus.
(Saat itu- ak) mereka belum tahu sesuatu apa pun tentang wilayah luas yang berada di Seberang sungai, sehingga Sindhu, sekaligus mereka anggap sebagai nama negara, Masyarakat dan budayanya.
Dalam Bahasa Persia, “S” diucapkan sebagai “H”, maka Sindhu menjadi Hindu. Dalam Bahasa Yunani, “H” menjadi “I”, sehingga Hindu menjadi Ind..
(ak. = Anand Krishna)
(Swami Krishnananda, 1922-2001, Sanyasi dari Ordo Sivananda Divine Life Society dalam “Heritage of Indian Culture”)
Sejarawan besar Arab, Al-Biruni (973-1048) dalam Magnus Opus-nya “Tarik Al-Hind (Sejarah India atau lebih di kenal sebagai Indica) sesungguhnya adalah bagian dari peradaban yang satu dan sama – peradaban yang sekarang disebut sebagai peradaban Lembah Indus.
Sindhu dalam Bahasa asli Sanskrit, pertama sekali disebut o leh para pelancong Cina sebagai Shintu, kemudian Intu – dilafalkan sebagai Hindu oleh para Arab dan Persia. Portugis menyebutnya Indies, dan Inggris serta Belanda menciptakan kata India dan Indo.
(Anand Krishna, Dvipantara Yoga Sastra. Ilmu Yoga Kuna Nusantara untuk Masa Kini : Vrati Sasana, Tattva Sang Hyang Mahajnana. Centre for Vedic & Dharmic Studies. 2015)